kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Wall Street Turun pada Senin (6/2), Investor Menunggu Sinyal Lanjutan The Fed


Selasa, 07 Februari 2023 / 05:00 WIB
Wall Street Turun pada Senin (6/2), Investor Menunggu Sinyal Lanjutan The Fed
ILUSTRASI. Wall Street melemah di awal pekan ini. Investor menunggu sinyal bank sentral.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah di awal pekan ini. Investor mempertimbangkan kemungkinan bahwa Federal Reserve mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mulai memangkas suku bunga.

Senin (6/2), Dow Jones Industrial Average berakhir turun 34,99 poin atau 0,10% ke 33.891,02. Indeks S&P 500 kehilangan 25,5 poin atau 0,62% menjadi 4.110,98 dan Nasdaq Composite turun 119,51 poin atau 1% menjadi 11.887,45.

Trader Wall Street mencermati pidato pejabat bank sentral Amerika Serikat (AS) minggu ini, termasuk Gubernur Federal Reserve Jerome Powell pada hari Selasa. Investor akan memantau setiap perubahan dalam retorika bank sentral setelah data pekan lalu menunjukkan aktivitas jasa yang kuat pada bulan Januari serta pertumbuhan pekerjaan yang kuat.

"Pasar mendapat laporan ledakan pekerjaan dan orang-orang harus menilai kembali prospek Fed dan ekonomi. Besok akan menarik untuk melihat apakah Powell melanjutkan transformasinya dari hawk ke dove," kata Brian Jacobsen, ahli strategi investasi senior di Allspring Global Investments kepada Reuters.

Baca Juga: Cermati Proyeksi IHSG dan Saham Rekomendasi Analis untuk Perdagangan Selasa (7/2)

Menteri Keuangan AS Janet Yellen kemarin mengatakan bahwa AS dapat menghindari resesi karena inflasi turun sementara pasar tenaga kerja tetap kuat.

Setelah terpukul pada tahun 2022, Wall Street telah pulih dengan kuat pada tahun 2023. Penguatan Wall Street sejak awal tahun dipimpin oleh saham-saham pertumbuhan megacap di tengah harapan jangka pendek bahwa Fed akan meredam kenaikan suku bunga yang agresif. Pengetatan yang mengendur ini dapat mengurangi tekanan pada valuasi saham.

Pelaku pasar uang sekarang melihat suku bunga acuan memuncak di 5,1% pada bulan Juli. Prediksi ini sejalan dengan apa yang telah didukung oleh sebagian besar pembuat kebijakan berulang kali.

Imbal hasil nota Treasury AS 10 tahun memperpanjang kenaikan ke level tertinggi empat minggu. Di sisi perusahaan, analis memperkirakan pendapatan kuartal keempat perusahaan S&P 500 turun 2,8%, menurut Refinitiv.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Sideways pada Selasa (7/2), Cermati Saham Rekomendasi Analis

Bertentangan dengan tren keseluruhan, harga saham Tesla Inc naik 2,5% setelah juri AS pada hari Jumat memutuskan CEO Elon Musk dan perusahaannya tidak bersalah menyesatkan investor ketika Musk tweeted pada tahun 2018 bahwa ia telah "mendapatkan dana" untuk membeli saham Tesla untuk go private perusahaan kendaraan listrik ini.

Saham meme, seperti AMC Entertainment dan Gamestop, juga menguat di akhir sesi, masing-masing berakhir 11,8% dan 7,2% lebih tinggi.

Harga saham China yang terdaftar di AS seperti Pinduoduo Inc turun 1,9% karena kekhawatiran geopolitik. Jet tempur militer AS menembak jatuh balon mata-mata China di lepas pantai Carolina Selatan pada hari Sabtu.

Sebagian besar dari 11 indeks sektor utama S&P 500 berada di zona merah, kecuali utilitas dan kebutuhan pokok konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×