Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks S&P 500 dan Nasdaq mencatat pelemahan tipis pada perdagangan Kamis (10/7), seiring investor mencermati perkembangan kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump.
Di sisi lain, saham maskapai menguat tajam dipimpin oleh Delta Air Lines.
Pada pukul 10.02 Waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average naik 39,82 poin atau 0,09% menjadi 44.498,12.
Sementara itu, S&P 500 turun 9,36 poin atau 0,15% ke level 6.253,90 dan Nasdaq Composite melemah 89,97 poin atau 0,44% menjadi 20.523,04.
Saham Delta Air Lines melonjak 12,9% setelah perusahaan memproyeksikan laba kuartal ketiga dan kinerja tahunan yang melampaui ekspektasi analis.
Baca Juga: Wall Street Melemah Tipis pada Kamis (16/1), Pasar Mencermati Kinerja 2024 Emiten
Saham maskapai lain ikut terdongkrak, seperti United Airlines yang naik 9,7% dan American Airlines menguat 9%, mendorong indeks Dow Jones Transportation Average menguat 2,3%.
Pasar saat ini bersiap menghadapi musim laporan keuangan kuartal kedua yang akan dimulai secara intensif pekan depan.
"Investor menantikan validasi dari laporan laba perusahaan yang bisa mendukung valuasi pasar saat ini," ujar Eric Beiley, Manajer Kekayaan di Steward Partners.
"Namun, pengumuman tarif dari pemerintah membuat pasar cenderung bersikap wait and see dan menahan aksi beli besar-besaran."
Baca Juga: Wall Street Menguat Tipis, Investor Optimistis Menanti Keringanan Tarif Impor Trump
Sebanyak sembilan dari 11 sektor utama dalam S&P 500 diperdagangkan di zona hijau. Sektor teknologi dan layanan komunikasi menjadi satu-satunya sektor yang melemah.
Meski begitu, saham Tesla justru naik 2,7% di tengah spekulasi seputar rapat umum pemegang saham tahunan yang dijadwalkan pada November.
Dari sisi kebijakan perdagangan, Presiden Trump pada Rabu mengumumkan tarif baru sebesar 50% terhadap tembaga yang mulai berlaku 1 Agustus, serta mengancam tarif serupa terhadap ekspor dari Brasil.
Selain itu, AS juga mengeluarkan pemberitahuan tarif terhadap tujuh mitra dagang minor.
Beberapa negara dilaporkan masih menunggu kejelasan resmi dari Gedung Putih, sementara pasar terus memantau perkembangan negosiasi.
Di sisi lain, Nvidia sempat mencatatkan lonjakan valuasi hingga menembus US$ 4 triliun pada Rabu, menjadikannya perusahaan pertama yang mencapai nilai tersebut. Namun, saham raksasa chip ini turun tipis 0,2% pada perdagangan Kamis pagi.
Baca Juga: Wall Street Turun Tipis, Bersiap untuk Kenaikan Mingguan yang Kuat
Risalah rapat The Fed bulan Juni mengungkapkan bahwa sebagian besar pejabat bank sentral memperkirakan pemangkasan suku bunga akan tepat dilakukan pada akhir tahun, dengan dampak harga dari tarif impor dipandang "sementara atau moderat."
Meski peluang penurunan suku bunga pada Juli relatif kecil, probabilitas penurunan pada September kini mencapai 67% menurut CME FedWatch Tool.