kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45911,32   -12,18   -1.32%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street melemah, terseret data ekonomi yang optimistis dan kekhawatiran inflasi


Jumat, 04 Juni 2021 / 05:40 WIB
Wall Street melemah, terseret data ekonomi yang optimistis dan kekhawatiran inflasi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (3/6) karena investor menyeimbangkan kekhawatiran tentang inflasi dan Federal Reserve mengekang stimulus dengan bantuan kenaikan pajak perusahaan.

Indeks Dow Jones Industrial Averaga turun 23,34 poin atau 007% ke 34.577,04, S&P 500 turun 15,27 poin atau 0,36% ke 4.192,85 dan Nasdaq Composite turun 141,82 poin atau 1,03% ke 13.614,51.

Volume transaksi saham di bursa AS mencapai 12,5 miliar saham dengan rata-rata 10,8 miliar saham dalam 20 sesi perdagangan terakhir.

Sektor teknologi kelas berat di S&P 500 turun 0,9%. Saham teknologi dan saham pertumbuhan lainnya dipandang sangat rentan jika inflasi menaikkan imbal hasil obligasi dan lebih banyak mendiskon nilai arus kas masa depan.

"Tingkat yang lebih tinggi dan inflasi adalah jenis paket kesepakatan yang diperhatikan investor saat ini," kata Chuck Carlson, chief executive officer di Horizon Investment Services di Hammond, Indiana seperti dikutip Reuters. 

Baca Juga: Wall Street memerah, Dow jatuh lebih dari 100 poin karena kekhawatiran inflasi

"Jika Anda mengalami kenaikan inflasi, kenaikan suku bunga, itu akan sangat berbahaya bagi pertumbuhan saham."

Dow Jones membukukan sedikit kerugian setelah lima sesi naik. Saham sedikit rebound setelah laporan bahwa Presiden Joe Biden menawarkan untuk membatalkan rencana kenaikan pajak yang diusulkannya. 

Dalam pembicaraan dengan Partai Republik, Demokrat menawarkan untuk membatalkan rencana menaikkan tarif pajak perusahaan sebesar 28%, dan sebaliknya menetapkan tarif pajak minimum 15% untuk perusahaan, kata sumber kepada Reuters.

Laporan pengangguran mingguan AS yang lebih baik dari perkiraan dan angka penggajian swasta untuk Mei menunjukkan penguatan kondisi tenaga kerja, menjelang laporan penggajian AS yang dicermati yang akan dirilis pada hari Jumat. Ukuran aktivitas sektor jasa meningkat ke rekor tertinggi.

Investor fokus pada apakah laporan ekonomi yang kuat dapat mendorong The Fed untuk mengurangi dukungan moneter yang diberikan selama pandemi virus corona lebih cepat dari yang diharapkan.

"Pasar mencerna data ekonomi yang kuat dengan beberapa tekanan inflasi dan mempertimbangkan apakah ini akan mengubah waktu pengurangan Fed dan bagaimana memasukkannya ke dalam harga saham," kata Brad Neuman, direktur strategi pasar di Alger di New York seperti dikutip Reuters.

Pengumuman The Fed pada Rabu memicu kekhawatiran atas pelonggaran dukungan, yakni bahwa The Fed akan mulai melepas kepemilikan obligasi korporasi yang diperoleh tahun lalu melalui fasilitas pinjaman darurat yang diluncurkan untuk menenangkan pasar kredit pada puncak pandemi.

Selanjutnya: Wall Street naik tipis jelang rilis data ekonomi AS, dibayangi kekhawatiran inflasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×