kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melemah Tajam Terseret Aksi Jual Jelang Laporan Tenaga Kerja AS


Jumat, 05 April 2024 / 05:30 WIB
Wall Street Melemah Tajam Terseret Aksi Jual Jelang Laporan Tenaga Kerja AS
ILUSTRASI. Wall Street ditutup melemah tajam


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ambles dengan tiga indeks utama turun lebih dari 1%. Di mana, indeks S&P 500 mengalami persentase penurunan harian terbesar sejak 13 Februari karena pejabat Federal Reserve mengambil pendekatan hati-hati dalam mengomentari prospek penurunan suku bunga. Di sisi lain, investor bersiap untuk laporan pekerjaan bulanan AS pada hari ini.

Kamis (4/4), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 530,16 poin, atau 1,35% menjadi 38.596,98, indeks S&P 500 melemah 64,28 poin, atau 1,23% ke 5.147,21 dan indeks Nasdaq Composite turun 228,38 poin atau 1,4% ke 16.049,08.

Semua sektor utama pada indeks S&P 500 melemah, dipimpin oleh penurunan 1,7% pada sektor teknologi. Sementara, saham-saham terkait pertahanan seperti Lockheed Martin menguat.

Sentimen untuk sesi datang karena investor juga mencerna komentar dari Presiden AS Joe Biden, yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengenai perang Gaza. Harga minyak naik di tengah ketegangan geopolitik.

Baca Juga: Wall Street Menguat Kamis (4/4), Data Terbaru Mendukung Harapan Penurunan Suku Bunga

Sementara itu, di antara komentar para pejabat the Fed, Presiden Bank the Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa pada pertemuan bank sentral AS bulan lalu, ia memperkirakan dua kali penurunan suku bunga di tahun ini. Tetapi, jika inflasi terus terhenti, hal tersebut mungkin tidak diperlukan pada tahun ini.

Sebelumnya pada hari Kamis, Presiden The Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan, bank sentral AS memiliki "waktu untuk menghilangkan masalah" inflasi sebelum mulai menurunkan suku bunga.

Pada hari Rabu, para pejabat the Fed termasuk kepala bank sentral AS Jerome Powell tetap berpegang pada strategi penurunan suku bunga yang hati-hati.

“Ini adalah pendekatan yang sangat hati-hati dan terukur,” kata Paul Nolte, penasihat kekayaan senior dan ahli strategi pasar Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois.

Selain itu, katanya, "ada kegelisahan dalam laporan (pekerjaan)" pada hari Jumat.

Indeks Volatilitas Cboe mencatat penutupan tertinggi sejak 1 November.

Saham-saham menguat pada pagi hari menyusul data klaim pengangguran AS yang membantu mendukung harapan penurunan suku bunga. Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat lebih dari perkiraan pada minggu lalu.

Data pekerjaan pada hari Jumat juga dapat memberikan lebih banyak petunjuk mengenai pasar tenaga kerja dan inflasi.

Baca Juga: Simak Saham Rekomendasi Analis Jelang Libur Panjang Lebaran 2024

Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan nonfarm payrolls untuk bulan Maret akan turun menjadi 200.000 dari 275.000 di bulan Februari, sementara tingkat pengangguran kemungkinan akan tetap stabil di 3,9%.

Pasar uang saat ini masih memperkirakan peluang hampir 60% penurunan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada bulan Juni, menurut alat FedWatch CME Group.

Pada perdagangan sesi ini, saham Levi Strauss melonjak 12,4% setelah pembuat pakaian jadi itu menaikkan perkiraan laba tahunannya. Alasan perusahaan karena berhasil melakukan penghematan dari langkah-langkah pemotongan biaya baru-baru ini dan diskon yang lebih sedikit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×