kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Melemah, Nasdaq Anjlok 2% Imbas Investor Melepas Saham Teknologi


Jumat, 17 Desember 2021 / 05:30 WIB
Wall Street Melemah, Nasdaq Anjlok 2% Imbas Investor Melepas Saham Teknologi


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (16/12) karena pengumuman Federal Reserve tentang penghentian stimulus era pandemi yang lebih cepat mendorong investor menjauh dari saham teknologi dan beralih ke sektor yang lebih sensitif secara ekonomi.

Saham Nvidia, Apple, Microsoft, Amazon dan Tesla jatuh antara 2,6% dan 6,8%, memukul Nasdaq dan S&P 500.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 29,9 poin atau 0,08% ke 35.897,64, S&P 500 turun 41,18 poin atau 0,87% ke 4.668,67 dan Nasdaq Composite turun 385,15 poin atau 2,47% ke 15.180,43.

Volume perdagangan di bursa AS mencapai 11,6 miliar saham, sejalan dengan rata-ratanya dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Mengutip Reuters, pada Rabu (15/12), Bank sentral AS mengatakan akan mengakhiri pembelian obligasi era pandemi dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga tiga perempat poin persentase pada akhir tahun 2022.

Baca Juga: Wall Street Menguat Setelah Ada Kejelasan Suku Bunga The Fed

Kabar itu menyenangkan investor yang semakin khawatir tentang lonjakan inflasi terkait pandemi virus corona. Tetapi pada hari Kamis itu berkontribusi pada aksi jual di saham pertumbuhan.

S&P 500 Value Index naik 0,7%, sedangkan indeks pertumbuhan turun 2,1%, mencerminkan pandangan investor bahwa saham dengan pertumbuhan tinggi cenderung berkinerja buruk ketika suku bunga naik. Value Index mencakup saham-saham yang dipandang lebih mungkin untuk berkinerja baik selama pemulihan ekonomi.

"Anda melihat uang keluar dari pertumbuhan, sebagaimana mestinya. Jika kita memasuki lingkungan di mana suku bunga naik, saham pertumbuhan akan menjadi kurang menarik" kata Dennis Dick, trader di Bright Trading LLC seperti dikutip Reuters.

"Ada banyak ketidakpastian saat kita memasuki 2022 ... Kita akan memiliki Fed yang lebih hawkish yang akan menarik diri," katanya.

Di antara 11 indeks sektor utama S&P 500, teknologi merosot 2,9%, sementara keuangan menguat 1,2%. Delapan sektor naik, bahkan ketika indeks secara keseluruhan turun.

"The Fed memberi pasar apa yang diinginkannya, dan hari ini saya pikir investor kembali ke ketidakpastian pandemi, dan mereka juga berhati-hati memasuki akhir tahun," kata Lindsey Bell, kepala strategi investasi di Ally Invest, di Charlotte, Karolina utara.

Baca Juga: Wall Street menguat, The Fed umumkan akan akhiri pembelian obligasi era pandemi

Pembacaan terbaru tentang melonjaknya harga produsen dan konsumen, serta varian Omicron yang menyebar cepat dari virus corona, telah memicu kecemasan.

Indeks Volatilitas CBOE, yang sering dianggap sebagai pengukur ketakutan Wall Street, turun ke level terendah tiga minggu.

Data menunjukkan jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran meningkat secara moderat minggu lalu, tetap pada level yang konsisten dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ketat.

Secara terpisah, sebuah survei menunjukkan produksi di pabrik-pabrik AS meningkat ke level tertinggi dalam hampir tiga tahun di bulan November.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×