kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.243   97,00   0,63%
  • IDX 7.905   76,26   0,97%
  • KOMPAS100 1.208   12,11   1,01%
  • LQ45 980   9,43   0,97%
  • ISSI 230   1,69   0,74%
  • IDX30 500   4,71   0,95%
  • IDXHIDIV20 602   4,65   0,78%
  • IDX80 137   1,32   0,97%
  • IDXV30 141   0,53   0,38%
  • IDXQ30 167   1,08   0,65%

Wall Street Melemah Karena Kekhawatiran Lesunya Pertumbuhan Ekonomi AS


Selasa, 04 Juni 2024 / 21:43 WIB
Wall Street Melemah Karena Kekhawatiran Lesunya Pertumbuhan Ekonomi AS
ILUSTRASI. Wall Street bergerak bervariasi di awal perdagangan hari ini.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street bergerak bervariasi di awal perdagangan hari ini. Investor semakin khawatir terhadap kekuatan ekonomi Amerika Serikat (AS), bahkan ketika mereka menunggu serangkaian laporan minggu ini untuk mengukur seberapa besar perlambatan pertumbuhan.

Data pada hari Senin menunjukkan aktivitas pabrik AS telah melambat lebih dari yang diperkirakan pada bulan Mei. Belanja konstruksi yang turun pada bulan April turut membebani saham, meskipun S&P 500 dan Nasdaq menutup perdagangan awal pekan sedikit lebih tinggi.

Selasa (5/6) pukul 21.38 WIB, Dow Jones Industrial Average justru berbalik menunjukkan penguatan 0,13% ke 38.620. Sementara indeks S&P 500 turun 0,23% ke 5.271. Sedangkan Nasdaq Composite turun 0,29% ke 16.779.

Saham megacap termasuk Nvidia, Apple, Alphabet dan Microsoft turun antara 0,1% dan 0,5% dalam perdagangan premarket. Pada perdagangan kemarin, saham-saham yang sensitif terhadap suku bunga ini naik dan mengangkat Nasdaq karena imbal hasil Treasury AS merosot.

Baca Juga: IHSG Menguat ke 7.099 Selasa (4/60), TPIA, AMMN, TLKM Paling Banyak Net Buy Asing

“Manufaktur ISM kemarin (mengindikasikan) perlambatan pertumbuhan atau penurunan aktivitas, dan jika kita melihat perlambatan dalam nonfarm payrolls, itu akan menjadi tanda peringatan,” kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth kepada Reuters.

Pavlik juga menyebutkan rotasi dari megacaps, serta aksi ambil untung, menjadi alasan tambahan penurunan tersebut. “Sejumlah saham terpukul lebih parah dibandingkan pasar secara keseluruhan, namun saham-saham tersebut memiliki kinerja yang sangat baik,” kata dia.

Beberapa laporan penting yang dijadwalkan untuk dirilis minggu ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kesehatan ekonomi AS, khususnya pasar tenaga kerja. Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja akan dirilis pada hari Selasa. Sedangkan upah non pertanian untuk bulan Mei akan dirilis pada hari Jumat.

Data pesanan pabrik juga diharapkan dirilis hari ini, sedangkan hasil survei sektor jasa akan dirilis pada hari Rabu.

Baca Juga: Saham di Papan Akselerasi Masih Mendaki, Cermati Rekomendasi Berikut Ini

Pendapatan perusahaan yang kuat, ditambah dengan pertumbuhan ekonomi yang tampaknya tangguh, membuat Wall Street tetap optimistis dan mendukung pasar saham selama beberapa bulan. Namun, serangkaian data baru-baru ini telah menimbulkan kekhawatiran, bahkan ketika pasar memperkirakan penurunan suku bunga akan dimulai lebih awal.

Para pelaku pasar sekarang memperkirakan hampir 65% peluang The Fed memangkas suku bunga pada bulan September. Peluang ini naik dari sekitar 53% sebelum data ISM dirilis dan di bawah 50% pada minggu lalu, menurut alat FedWatch CME.

Harga saham perusahaan-perusahaan minyak melemah. Harga saham Exxon Mobil dan Chevron turun sekitar 1% karena kekhawatiran permintaan membebani harga minyak mentah. Saham-saham energi mengalami penurunan sektoral terbesar pada hari Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×