kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Menguat Setelah Rilis Data Inflasi AS


Selasa, 12 Maret 2024 / 21:55 WIB
Wall Street Menguat Setelah Rilis Data Inflasi AS
ILUSTRASI. Indeks saham utama Wall Street menguat pada hari Selasa.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks saham utama Wall Street menguat pada hari Selasa. Para pedagang berpegang pada taruhan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dalam beberapa bulan mendatang. Padahal, data harga konsumen Amerika Serikat (AS) dirilis lebih panas dari perkiraan.

Selasa (12/3) pukul 21.51 WIB, Dow Jones Industrial Average menguat 0,67% ke 39.028. Indeks S&P 500 melonjak 1,02% ke 5.170. Sedangkan Nasdaq Composite melesat 1,34% ke 16.234.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan harga konsumen AS meningkat pada bulan Februari di tengah kenaikan biaya bensin dan tempat tinggal. Data terbaru ini menunjukkan inflasi yang kokih sehingga dapat menunda antisipasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada bulan Juni.

Indeks Harga Konsumen atawa consumer price index (CPI) AS naik 0,4% bulan lalu setelah naik 0,3% di bulan Januari. Tidak termasuk komponen makanan dan energi yang bergejolak, harga konsumen AS meningkat 0,4% di bulan Februari setelah naik dengan margin yang sama di bulan Januari.

Baca Juga: Pasar Saham Buka Lagi Esok, Intip Rekomendasi Saham Untuk Rabu (13/3)

“Tren disinflasi mulai mereda, namun inflasi tidak kembali meningkat,” kata Seema Shah, kepala strategi global di Principal Asset Management kepada Reuters.

"Angka ini cukup untuk menjaga ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan Juni tetap stabil. Namun angka lain seperti ini pada bulan depan akan mendorong penurunan suku bunga pertama memasuki paruh kedua tahun ini, sehingga membuat narasi soft landing dipertanyakan," ujar Shah

Para pelaku pasar sekarang melihat peluang 70% penurunan suku bunga pertama pada bulan Juni, menurut CME FedWatch Tool. Prediksi peluang ini turun tipis dari 71% menjelang laporan inflasi.

Reli pasar saham bulan lalu melambat setelah data menunjukkan tanda-tanda perekonomian yang kuat dan inflasi yang stabil. Para pelaku pasar memundurkan ekspektasi mengenai waktu penurunan suku bunga pertama The Fed hingga Juni dari bulan Maret.

Baca Juga: IHSG Diproyeksi Cenderung Menguat pada Rabu (13/3), Cermati Saham Rekomendasi Analis

Harga saham Oracle melonjak 10,7% karena tanda-tanda bahwa perusahaan tersebut membuat kemajuan dalam rencananya untuk meraih pangsa pasar komputasi awan, berkat kerjasa manya dengan raksasa chip AI Nvidia.

Harga saham Boeing merosot 4,1% setelah sebuah laporan mengatakan audit oleh Federal Aviation Administration menemukan lusinan masalah dengan produksi 737 MAX.

Harga saham Southwest Airlines merosot 12,9% setelah mengatakan pihaknya memperkirakan pengiriman MAX tahun ini dari Boeing akan berkurang 42% dibandingkan perkiraan sebelumnya. Alhasil, ada kemungkinan pengurangan kapasitas pada tahun 2024.

Harga saham 3M melonjak 5,8% setelah konglomerat industri tersebut mengatakan bahwa William Brown akan ditunjuk sebagai CEO, efektif 1 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×