kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -8.000   -0,52%
  • USD/IDR 15.791   -57,00   -0,36%
  • IDX 7.505   -68,76   -0,91%
  • KOMPAS100 1.157   -12,64   -1,08%
  • LQ45 913   -8,80   -0,96%
  • ISSI 228   -2,59   -1,12%
  • IDX30 469   -4,51   -0,95%
  • IDXHIDIV20 564   -3,86   -0,68%
  • IDX80 132   -1,34   -1,01%
  • IDXV30 139   -1,60   -1,13%
  • IDXQ30 156   -1,23   -0,78%

Wall Street: Dow dan S&P 500 Dibuka Turun Jelang Komentar Jerome Powell, Selasa (7/2)


Selasa, 07 Februari 2023 / 22:04 WIB
Wall Street: Dow dan S&P 500 Dibuka Turun Jelang Komentar Jerome Powell, Selasa (7/2)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dow dan S&P 500 dibuka turun pada perdagangan Selasa (7/2). Investor menunggu pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk petunjuk lebih lanjut tentang berapa lama bank sentral Amerika Serikat (AS) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 121,24 poin atau 0,36% pada pembukaan perdagangan pada 33.769,78.

S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 5,73 poin atau 0,14% pada 4.105,35. Sedangkan Nasdaq Composite naik 3,80 poin atau 0,03%, menjadi 11.891,25 pada bel pembukaan.

Pidato Powell di Economic Club of Washington yang dijadwalkan pada Selasa sore tetap menjadi perhatian utama para investor.

Pelaku pasar melihat peluang bagi Powell untuk menawarkan lebih banyak kejelasan tentang ke mana arah suku bunga atau mengklarifikasi beberapa komentar yang dibuat setelah kenaikan suku bunga 25 basis poin pekan lalu.

Baca Juga: Wall Street Turun pada Senin (6/2), Investor Menunggu Sinyal Lanjutan The Fed

Pasar menafsirkan banyak komentar disinflasi selama konferensi pers pasca-pertemuan minggu lalu sebagai dovish, mendorong reli pasar saham.

Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan di CNBC Selasa pagi bahwa bank sentral belum cukup mendinginkan inflasi untuk "menyatakan kemenangan."

“Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan. Kami tahu bahwa menaikkan suku bunga dapat membatasi inflasi," kata Kashkari kepada "Squawk Box" CNBC.

“Kita perlu menaikkan suku bunga secara agresif untuk membatasi inflasi, lalu membiarkan kebijakan moneter bekerja melalui perekonomian.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media


TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×