kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.453.000   22.000   0,90%
  • USD/IDR 16.654   -24,00   -0,14%
  • IDX 8.659   38,64   0,45%
  • KOMPAS100 1.189   6,55   0,55%
  • LQ45 846   -1,18   -0,14%
  • ISSI 312   2,50   0,81%
  • IDX30 433   -0,47   -0,11%
  • IDXHIDIV20 501   -0,90   -0,18%
  • IDX80 133   0,75   0,56%
  • IDXV30 138   0,95   0,69%
  • IDXQ30 138   -0,20   -0,15%

Wall Street: Dow dan S&P 500 Dibuka Turun Jelang Komentar Jerome Powell, Selasa (7/2)


Selasa, 07 Februari 2023 / 22:04 WIB
Wall Street: Dow dan S&P 500 Dibuka Turun Jelang Komentar Jerome Powell, Selasa (7/2)
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dow dan S&P 500 dibuka turun pada perdagangan Selasa (7/2). Investor menunggu pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk petunjuk lebih lanjut tentang berapa lama bank sentral Amerika Serikat (AS) akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 121,24 poin atau 0,36% pada pembukaan perdagangan pada 33.769,78.

S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 5,73 poin atau 0,14% pada 4.105,35. Sedangkan Nasdaq Composite naik 3,80 poin atau 0,03%, menjadi 11.891,25 pada bel pembukaan.

Pidato Powell di Economic Club of Washington yang dijadwalkan pada Selasa sore tetap menjadi perhatian utama para investor.

Pelaku pasar melihat peluang bagi Powell untuk menawarkan lebih banyak kejelasan tentang ke mana arah suku bunga atau mengklarifikasi beberapa komentar yang dibuat setelah kenaikan suku bunga 25 basis poin pekan lalu.

Baca Juga: Wall Street Turun pada Senin (6/2), Investor Menunggu Sinyal Lanjutan The Fed

Pasar menafsirkan banyak komentar disinflasi selama konferensi pers pasca-pertemuan minggu lalu sebagai dovish, mendorong reli pasar saham.

Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan di CNBC Selasa pagi bahwa bank sentral belum cukup mendinginkan inflasi untuk "menyatakan kemenangan."

“Kami memiliki pekerjaan yang harus dilakukan. Kami tahu bahwa menaikkan suku bunga dapat membatasi inflasi," kata Kashkari kepada "Squawk Box" CNBC.

“Kita perlu menaikkan suku bunga secara agresif untuk membatasi inflasi, lalu membiarkan kebijakan moneter bekerja melalui perekonomian.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×