kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street: Dow dan S&P 500 Capai Level Tertinggi Karena Kekhawatiran Omicron Mereda


Kamis, 30 Desember 2021 / 05:45 WIB
Wall Street: Dow dan S&P 500 Capai Level Tertinggi Karena Kekhawatiran Omicron Mereda
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dow dan S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa pada hari Rabu (29/12) karena dorongan dari pengecer termasuk Walgreens dan Nike.  Investor mengabaikan kekhawatiran pada varian Omicron yang menyebar.

Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 90,42 poin atau 0,25% menjadi 36.488,63, S&P 500 naik 6,71 poin atau 0,14% menjadi 4.793,06, dan Nasdaq Composite turun 15,51 poin atau 0,1% menjadi 15.766,22.

Dow kini telah naik enam hari perdagangan berturut-turut, menandai kenaikan beruntun terpanjang sejak tujuh sesi berturut-turut dari 5 Maret hingga 15 Maret tahun ini.

Saham Walgreens Boots Alliance dan Nike Inc masing-masing naik 1,59% dan 1,42% dengan latar belakang laporan terbaru yang menunjukkan penjualan musim liburan yang kuat untuk perusahaan ritel AS.

Baca Juga: Wall Street: Dow Naik 5 Hari Beruntun, S&P Turun dari Rekornya Karena Omicron

Data pada hari Rabu menunjukkan defisit perdagangan barang Amerika Serikat (AS) menjamur ke level terluas pada November karena impor barang-barang konsumen mencapai rekor. Asal tahu, pandemi virus corona telah membatasi pengeluaran orang Amerika untuk layanan.

Beberapa studi awal yang menunjukkan pengurangan risiko rawat inap dalam kasus Omicron telah meredakan kekhawatiran beberapa investor atas gangguan perjalanan dan mendorong S&P 500 ke rekor tertinggi minggu ini.

"Pasar mulai menyadari bahwa varian Omicron dalam cara yang aneh merupakan kabar baik karena akan terbakar dengan sendirinya lebih cepat karena mudah menular, tetapi cenderung tidak membanjiri rumah sakit," kata Jay Hatfield, founder and chief executive of Infrastructure Capital Managemen di New York.

Namun, dia mengatakan Omicron bisa dibilang akan menjadi angin sakal setidaknya untuk bulan depan.

Sementara itu, indeks maskapai S&P 1500 turun. Delta Air Lines dan Alaska Air Group membatalkan ratusan penerbangan lagi pada hari Selasa ketika penghitungan harian infeksi di Amerika Serikat melonjak.

Baca Juga: Rekomendasi Teknikal Saham ADRO, UVCR, dan ASII, untuk PerdaganganKamis (30/12)

Tiga dari 11 indeks sektor S&P utama turun, indeks energi, sektor jasa konsumen .SPLRCL dan sektor keuangan berada di zona merah.

Biasanya, lima hari perdagangan terakhir tahun ini dan dua hari pertama tahun berikutnya adalah musim yang kuat untuk saham AS, yang dikenal sebagai "Rally Santa Claus."

Namun, pelaku pasar memperingatkan agar tidak terlalu banyak membaca pergerakan harian karena musim liburan cenderung mencatat beberapa pergantian volume terendah yang dapat menyebabkan aksi harga yang berlebihan.

Fokus tahun depan akan beralih ke jalur kenaikan suku bunga Federal Reserve AS di tengah lonjakan harga yang disebabkan oleh kemacetan rantai pasokan dan rebound ekonomi yang kuat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×