Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street merosot dengan tiga indeks utama sentuh level terendah dalam beberapa minggu setelah aksi jual yang meluas di awal pekan ini. Investor pada hari Senin, karena kekhawatiran akan perang dagang besar-besaran dan dampaknya terhadap ekonomi global mengguncang pasar di seluruh dunia setelah Presiden Donald Trump mengenakan tarif tinggi pada Meksiko, Kanada, dan China.
Senin (3/2) di awal perdagangan indeks Dow Jones Industrial Average melemah 620,66 poin atau 1,39% menjadi 43.924,00 dan mencapai level terendah dalam dua minggu. Disusul, indeks S&P 500 turun 107,88 poin atau 1,79% menjadi 5.932,65 dan indeks Nasdaq Composite melemah 431,21 poin atau 2,20% ke 19.196,23. Kedua indeks ini juga ada di level terendah dalam lebih dari dua minggu.
Semua atau 11 sektor pada indeks S&P diperdagangkan melemah, dengan sector teknologi informasi mencapai level terendah dalam tiga bulan, terhambat oleh penurunan saham Apple sebesar 3,5%.
Saham chip juga merosot, dengan saham Nvidia yang menjadi penentu industri anjlok 5%, dan indeks saham semikonduktor yang lebih luas melemah 2,8%.
Sentimen bagi bursa saham AS dating setelah selama akhir pekan, Presiden Trump mengenakan tarif baru sebesar 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada, dan 10% pada China- yang menurutnya dapat menyebabkan penderitaan "jangka pendek" bagi warga Amerika.
Baca Juga: Trump Tunda Kebijakan Tarif Impor 25% untuk Meksiko Selama Sebulan
"Ketidakpastian pada tahap ini sangat besar - tidak hanya tentang bagaimana negosiasi akhirnya akan berjalan, tetapi juga kekhawatiran tentang bagaimana ini hanyalah puncak gunung es dan lebih banyak tarif akan segera diberlakukan," kata Yung-Yu Ma, kepala investasi di BMO Wealth Management, dalam komentar melalui surat.
"Tarif awal pada Kanada dan Meksiko kemungkinan besar merupakan pola negosiasi untuk apa yang akan datang."
Pada sesi ini, produsen mobil juga telah terguncang oleh kebijakan tarif. Di mana, saham Ford turun 2,9%, dan General Motors melemah 4,7%.
Indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 yang sensitif terhadap ekonomi turun 2,4%, ke level terendah dalam tiga minggu.
Imbal hasil US Treasury turun tipis karena investor beralih ke aset yang lebih aman seperti obligasi dan emas. Harga emas spot mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Indeks Volatilitas Cboe, yang dikenal sebagai "pengukur rasa takut" Wall Street, melonjak ke level tertingginya dalam seminggu.
Goldman Sachs memperkirakan bahwa setiap kenaikan tarif sebesar 5 poin persentase akan menurunkan laba per saham S&P 500 sekitar 1% hingga 2%, dan pengumuman tarif terbaru dapat menyebabkan penurunan perkiraannya untuk laba S&P 500 sekitar 2% hingga 3%.
Baca Juga: Ketidakpastian Tinggi, Intip Instrumen Investasi yang Bisa Dilirik
Sementara itu, laba kuartalan tetap berjalan lancar, dengan Tyson Foods naik 2,2% setelah perusahaan pengepakan daging itu menaikkan perkiraan penjualan tahunannya. Sementara IDEXX Laboratories naik 12,2% setelah pembuat diagnostik hewan itu mengalahkan estimasi laba dan pendapatan kuartal keempat.
Saham Triumph Group melonjak 32,2% setelah pembuat suku cadang pesawat itu mengatakan perusahaan investasi Warburg Pincus dan Berkshire Partners telah setuju untuk membeli perusahaan itu dalam kesepakatan senilai sekitar US$ 3 miliar.
Di sisi data, indeks manufaktur AS tumbuh untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun pada bulan Januari, dengan pembacaan Institute for Supply Management (ISM) di angka 50,9, naik di atas 50 untuk pertama kalinya sejak Oktober 2022.
Selanjutnya: Cara Bayar Pajak Motor Tahunan, Komponen, dan Denda Terlambat Tebus STNK
Menarik Dibaca: Jadwal KRL Jogja-Solo Pada 4 Sampai 5 Februari 2025, Catat Moms!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News