Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Wall Street dibuka lebih rendah pada Selasa (27/8) karena kehati-hatian mendominasi pasar menjelang laporan kinerja yang sangat dinantikan dari Nvidia. Selain itu data ekonomi penting yang dijadwalkan akan dirilis akhir pekan ini.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average turun 54,24 poin atau 0,13% menjadi 41.186,28 pada pembukaan perdagangan.
S&P 500 dibuka turun 13,95 poin atau 0,25% menjadi 5.602,89.
Sementara, Nasdaq Composite turun 70,24 poin atau 0,40% menjadi 17.655,52 saat bel pembukaan.
Baca Juga: Wall Street: S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah Terseret Koreksi Nvidia
S&P 500 dan Nasdaq, yang menjadi tolok ukur pasar, mengalami penurunan pada hari Senin setelah investor mulai menjual saham terkait teknologi dan mengalihkan fokus mereka ke laporan keuangan dari perusahaan chip AI, Nvidia.
Saham Nvidia, yang menjadi pendorong utama dalam reli pasar bull baru-baru ini, turun sedikit dalam perdagangan pre-market menjelang laporan keuangan perusahaan yang akan dirilis pada hari Rabu (28/8).
Nvidia diperkirakan akan melaporkan pendapatan kuartalan yang lebih dari dua kali lipat, namun sedikit kesalahan dalam laporan tersebut bisa merugikan saham perusahaan.
Beberapa investor khawatir mengenai kemampuan Nvidia untuk memenuhi ekspektasi tinggi dan mempertanyakan kecepatan pengeluaran untuk kecerdasan buatan oleh pelanggan terbesar Nvidia.
"Saya tidak berpikir Nvidia akan mengecewakan pada kuartal ini. Mungkin ada beberapa penundaan dalam peluncuran produk terbaru, tetapi mereka tidak memiliki masalah dengan permintaan produk mereka," kata Art Hogan, Kepala Strategi Pasar di B Riley Wealth.
Baca Juga: Portofolio Warren Buffett Diinvestasikan di 1 Saham AI Raksasa Ini
Saham perusahaan chip lainnya seperti Broadcom turun 0,5%. Sedangkan Advanced Micro Devices naik 0,1%, setelah indeks Semiconductor SE Philadelphia mencatat penurunan lebih dari 2,5% pada hari Senin.
Di sisi lain, angka keyakinan konsumen Amerika Serikat (AS) untuk bulan Agustus akan dirilis pada pukul 10 pagi waktu setempat.
Tetapi para analis mengatakan katalis utama berikutnya kemungkinan besar adalah data Pengeluaran Konsumsi Pribadi bulan Juli yang akan dirilis pada hari Jumat (30/8).
Sementara itu, UBS Global Wealth Management menaikkan kemungkinan resesi AS menjadi 25% dari 20%, dengan mengutip estimasi revisi pertumbuhan lapangan kerja dan laporan ketenagakerjaan bulan Juli terbaru yang menunjukkan melemahnya faktor-faktor yang menentukan pendapatan pekerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News