Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka turun pada perdagangan Jumat (14/11/2025) tertekan aksi jual baru pada saham-saham teknologi.
Sementara komentar bernada hawkish dari sejumlah pejabat The Fed kembali mengikis peluang pemangkasan suku bunga pada Desember.
Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average turun 234,8 poin atau 0,49% ke level 47.222,38. S&P 500 melemah 65,3 poin atau 0,97% ke 6.672,14, sedangkan Nasdaq Composite anjlok 325,6 poin atau 1,42% ke 22.544,73.
Baca Juga: Kinerja Positif Emiten Produsen Emas Berpotensi Berlanjut Selepas Kuartal III-2025
Kekhawatiran terkait valuasi saham-saham berbasis AI yang dinilai sudah terlalu tinggi memicu serangkaian aksi jual beberapa pekan terakhir, menempatkan Nasdaq dalam jalur penurunan untuk minggu kedua berturut-turut.
“Cerita valuasi berlebih sebenarnya sudah lama ada, tapi sekarang investor mulai bereaksi… momentum trade mulai terurai,” ujar Joe Saluzzi, Partner dan Co-founder Themis Trading. “Kalau sudah turun seperti pagi ini, semuanya akan ikut terseret. Tidak ada ‘safe trade’.”
Saham Applied Materials jatuh 7,4% pada pre-market setelah perusahaan memperkirakan belanja dari China akan melemah tahun depan akibat pengawasan ekspor AS yang semakin ketat.
Baca Juga: Bitcoin Anjlok ke Level Terendah Enam Bulan, Pasar Tertekan Sentimen Risk-Off
Saham-saham teknologi berkapitalisasi besar juga terkoreksi. ETF Roundhill Magnificent Seven turun 2,4%.
Indeks volatilitas CBOE (VIX), yang disebut sebagai fear gauge Wall Street, sempat menyentuh level tertinggi satu minggu dan terakhir tercatat naik 2,8 poin menjadi 22,8.
Peluang pemangkasan suku bunga semakin memudar setelah komentar pejabat The Fed pada Kamis.
Presiden The Fed St. Louis Alberto Musalem menegaskan perlunya kehati-hatian, sementara Kepala The Fed Cleveland Beth Hammack menilai kebijakan ketat masih dibutuhkan untuk meredam inflasi.
Baca Juga: Multi Bintang (MLBI) Rilis Dividen Interim Rp 400,33 Miliar, Cek Jadwalnya
Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan kepada Bloomberg bahwa ia menentang pemotongan suku bunga pada Oktober.
Ekspektasi pemangkasan 25 basis poin di Desember turun menjadi 53% dari 67% pekan lalu menurut CME FedWatch Tool.
Penutupan pemerintah AS yang bersejarah selama berminggu-minggu, yang berakhir pada Kamis, menyebabkan kekosongan data ekonomi, membuat The Fed dan pelaku pasar kurang memiliki panduan.
Meski pemerintahan kembali dibuka, Gedung Putih bahkan meragukan apakah data ketenagakerjaan dan inflasi (CPI) Oktober akan dirilis.
Dari sisi korporasi, saham Walmart turun 2,8% setelah mengumumkan CEO Doug McMillon akan pensiun tahun depan.
Saham-saham chip juga melemah: Nvidia turun 3,2%, sementara Broadcom, Intel, dan AMD terkoreksi antara 2,6% hingga 4,1%.
Baca Juga: Rupiah Menguat Tipis, Pasar Menanti Keputusan BI dan Data Ekonomi AS
Hasil kinerja Nvidia pekan depan diperkirakan menjadi faktor kunci yang dapat memperkuat atau justru mengguncang reli pasar yang telah membawa indeks ke rekor tertinggi sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, saham Warner Bros Discovery naik 2,2% setelah perusahaan mengubah perjanjian kerja CEO David Zaslav sebagai bagian dari peninjauan strategis bisnis.
Saham Cidara Therapeutics melonjak lebih dari dua kali lipat setelah Merck mengumumkan akan mengakuisisi perusahaan tersebut dalam kesepakatan senilai hampir US$9,2 miliar untuk mengakses obat eksperimental pencegah flu.
Selanjutnya: Harga Tembaga Turun Jumat (14/11): Kekhawatiran Ekonomi China & The Fed Menghantui
Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok Sabtu 15 November 2025: Waktunya Adaptasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













