Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Indeks utama Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq, dibuka menguat mendekati rekor tertingginya pada perdagangan Kamis (26/6).
Didorong oleh laporan keuangan Micron Technology yang solid dan meningkatnya optimisme terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI). Para investor juga mencermati sejumlah data ekonomi terbaru.
Baca Juga: Wall Street Mixed Saat Konflik Timur Tengah Mereda, Investor Cermati Pidato Powell
Melansir Reuters pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 101,6 poin atau 0,24% ke level 43.084,07.
Indeks S&P 500 menguat 19,9 poin atau 0,33% ke 6.112,09, sementara Nasdaq Composite naik 88,6 poin atau 0,44% ke 20.062,187.
Indeks Nasdaq 100, yang merupakan sub-indeks teknologi dari Nasdaq, bahkan mencetak rekor penutupan tertinggi dalam sesi sebelumnya, menyusul meredanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.
Saham-saham semikonduktor mendapat dorongan positif setelah Micron Technology mencatat lonjakan saham 1,3% dalam prapembukaan, usai memproyeksikan pendapatan kuartalan di atas ekspektasi berkat kuatnya permintaan chip untuk pusat data berbasis AI.
Baca Juga: Donald Trump Ingin Dongkel Bos The Fed, Dolar AS Terjerembab
Saham Marvell Technology dan Advanced Micro Devices (AMD) masing-masing naik 2,3% dan 2,6%.
Sementara Nvidia melanjutkan reli dengan kenaikan 1,3% setelah mencetak rekor tertinggi baru pada Rabu.
Namun, data ekonomi AS menunjukkan sinyal campuran. Departemen Perdagangan AS melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 mengalami kontraksi sebesar 0,5%, lebih buruk dari perkiraan konsensus yang hanya minus 0,2%.
"Kontraksi 0,5% ini sebenarnya menggambarkan dampak dari lonjakan impor yang melampaui ekspor, seiring upaya pelaku usaha dan konsumen mempercepat belanja sebelum tarif baru berlaku," jelas Sam Stovall, Kepala Strategi Investasi di CFRA Research.
Di sisi lain, data klaim tunjangan pengangguran mingguan menunjukkan jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru turun pada pekan lalu, mengindikasikan pasar tenaga kerja yang masih cukup solid.
Baca Juga: Dolar AS Melemah ke Level Terendah Baru, Trump Dinilai Ancam Kredibilitas The Fed
Pasar juga menanti dampak lanjutan dari pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam testimoninya di Kongres, yang menyatakan bank sentral masih bersikap hati-hati terhadap pemangkasan suku bunga.
Presiden Donald Trump kembali mengkritik Powell karena dinilai lamban memangkas suku bunga. Trump mengatakan dirinya telah mengerucutkan daftar calon pengganti Powell menjadi tiga hingga empat nama.
Saat ini, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 63 basis poin hingga akhir 2025, dengan ekspektasi penurunan pertama dimulai pada September.
Pasar juga akan mencermati laporan Personal Consumption Expenditures (PCE) yang dijadwalkan rilis Jumat, sebagai acuan utama inflasi versi The Fed, khususnya untuk melihat dampak dari tarif baru terhadap harga-harga konsumen di AS.
Beberapa pejabat The Fed yang dijadwalkan menyampaikan pandangannya hari ini antara lain Presiden Fed Cleveland Beth Hammack, Gubernur The Fed Michael Barr, dan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari.
Selanjutnya: Situasi Timur Tengah Memanas,Pertamina Internasional (PIEP) Evakuasi Pekerja di Irak
Menarik Dibaca: Endeavor Indonesia Dorong Startup Fokus pada Bisnis Berkelanjutan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News