Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Indeks utama di Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (2/6), menyusul rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%.
Kebijakan mendadak ini kembali memicu kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan perdagangan AS.
Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average dibuka turun 70,1 poin atau 0,17% ke level 42.199,94.
Indeks S&P 500 terkoreksi 15 poin atau 0,25% ke 5.896,68, sementara Nasdaq Composite turun 50,7 poin atau 0,27% ke posisi 19.063,06.
Baca Juga: Bursa Saham Asia Memerah Senin (2/6), Imbas Ancaman Trump Naikkan Tarif Baja
Kebijakan tarif baru ini diumumkan Trump pada Jumat (30/6) malam waktu setempat, hanya beberapa jam setelah ia menuding China melanggar kesepakatan dagang yang telah disetujui sebelumnya.
Trump menyatakan bahwa tarif baru akan mulai diberlakukan Rabu pekan ini.
Saham Baja Naik, Otomotif Tertekan
Rencana tarif ini memicu lonjakan saham produsen baja AS di sesi pre-market. Saham Cleveland-Cliffs melonjak 27,1%, Nucor naik 11,6%, dan Steel Dynamics menguat 11,4%.
Baca Juga: Ekspor Besi, Baja dan CPO Kompak Naik Sepanjang Januari–April 2025
Namun, sektor otomotif justru terpukul. Saham Ford turun 0,4%, sedangkan General Motors melemah 1,2%, imbas kekhawatiran naiknya biaya bahan baku.
“Pasar sedang mencoba menghitung dampak ekonomi dari kebijakan ini. Yang pasti, situasinya kembali penuh ketidakpastian,” ujar Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management.
Sentimen Positif Mei Luntur
Padahal, pasar modal AS sempat mencatatkan kinerja impresif pada Mei lalu, ditopang oleh pelonggaran sebagian tarif atas China dan Eropa, serta optimisme terhadap pemulihan ekonomi dan laporan keuangan emiten yang kuat.
Indeks S&P 500 bahkan mencatatkan kinerja bulanan terbaiknya dalam 18 bulan terakhir.
Baca Juga: Korea Selatan akan Menekan Efek Tarif 50% untuk Produk Baja
Namun, prospek positif ini terancam pupus akibat tensi geopolitik dan proteksionisme dagang yang kembali mengemuka.
Pasar global juga tertekan oleh kabar serangan Ukraina terhadap pembom strategis Rusia pada Minggu lalu, memicu kekhawatiran eskalasi konflik.
Selanjutnya: Pasar Saham dan Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Bilang Orang Rame-Rame Beli Ini
Menarik Dibaca: Pasar Saham dan Obligasi Hancur, Robert Kiyosaki Bilang Orang Rame-Rame Beli Ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News