kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   11.000   0,58%
  • USD/IDR 16.358   57,00   0,35%
  • IDX 7.287   95,00   1,32%
  • KOMPAS100 1.038   11,82   1,15%
  • LQ45 788   8,41   1,08%
  • ISSI 242   4,64   1,96%
  • IDX30 408   5,59   1,39%
  • IDXHIDIV20 466   2,70   0,58%
  • IDX80 117   1,36   1,18%
  • IDXV30 118   0,01   0,01%
  • IDXQ30 130   1,58   1,23%

Wall Street Dibuka Memerah Senin (2/6), Setelah Trump Ancam Naikkan Tarif Baja


Senin, 02 Juni 2025 / 21:20 WIB
Wall Street Dibuka Memerah Senin (2/6), Setelah Trump Ancam Naikkan Tarif Baja
ILUSTRASI. Indeks utama di Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (2/6), menyusul rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID. Indeks utama di Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Senin (2/6), menyusul rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk melipatgandakan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50%.

Kebijakan mendadak ini kembali memicu kekhawatiran pasar terhadap arah kebijakan perdagangan AS.

Mengutip Reuters, Dow Jones Industrial Average dibuka turun 70,1 poin atau 0,17% ke level 42.199,94.

Indeks S&P 500 terkoreksi 15 poin atau 0,25% ke 5.896,68, sementara Nasdaq Composite turun 50,7 poin atau 0,27% ke posisi 19.063,06.

Baca Juga: Bursa Saham Asia Memerah Senin (2/6), Imbas Ancaman Trump Naikkan Tarif Baja

Kebijakan tarif baru ini diumumkan Trump pada Jumat (30/6) malam waktu setempat, hanya beberapa jam setelah ia menuding China melanggar kesepakatan dagang yang telah disetujui sebelumnya.

Trump menyatakan bahwa tarif baru akan mulai diberlakukan Rabu pekan ini.

Saham Baja Naik, Otomotif Tertekan

Rencana tarif ini memicu lonjakan saham produsen baja AS di sesi pre-market. Saham Cleveland-Cliffs melonjak 27,1%, Nucor naik 11,6%, dan Steel Dynamics menguat 11,4%.

Baca Juga: Ekspor Besi, Baja dan CPO Kompak Naik Sepanjang Januari–April 2025

Namun, sektor otomotif justru terpukul. Saham Ford turun 0,4%, sedangkan General Motors melemah 1,2%, imbas kekhawatiran naiknya biaya bahan baku.

“Pasar sedang mencoba menghitung dampak ekonomi dari kebijakan ini. Yang pasti, situasinya kembali penuh ketidakpastian,” ujar Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management.

Sentimen Positif Mei Luntur

Padahal, pasar modal AS sempat mencatatkan kinerja impresif pada Mei lalu, ditopang oleh pelonggaran sebagian tarif atas China dan Eropa, serta optimisme terhadap pemulihan ekonomi dan laporan keuangan emiten yang kuat.

Indeks S&P 500 bahkan mencatatkan kinerja bulanan terbaiknya dalam 18 bulan terakhir.

Baca Juga: Korea Selatan akan Menekan Efek Tarif 50% untuk Produk Baja

Namun, prospek positif ini terancam pupus akibat tensi geopolitik dan proteksionisme dagang yang kembali mengemuka.

Pasar global juga tertekan oleh kabar serangan Ukraina terhadap pembom strategis Rusia pada Minggu lalu, memicu kekhawatiran eskalasi konflik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×