kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street cenderung menguat, Dow Jones koreksi dari rekor tertinggi


Selasa, 16 Maret 2021 / 21:55 WIB
Wall Street cenderung menguat, Dow Jones koreksi dari rekor tertinggi
ILUSTRASI. Wall Street mayoritas menguat pada awal perdagangan Selasa (16/3).


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street mayoritas menguat pada awal perdagangan Selasa (16/3). Pada pukul 21.45 WIB, Nasdaq Composite menguat 1,05% ke 13.600.

Indeks S&P 500 menguat 0,20% ke 3.977. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,30% ke 32.853.

Investor masih menunggu hasil rapat Federal Reserve yang berlangsung hari ini dan besok. Dow Jones terkoreksi pada hari ini setelah mencatat rekor tertinggi pada perdagangan kemarin. Lonjakan Dow Jones ini dipicu paket stimulus fiskal senilai US$ 1,9 triliun.

Beberapa maskapai penerbangan mengindikasikan perjalanan wisata meningkat, memperkuat pandangan bahwa ekonomi sedang menuju pemulihan. Banyaknya stimulus, peningkatan data ekonomi, dan vaksinasi massal telah memicu kekhawatiran inflasi, mendorong imbal hasil dan pasar saham di bulan Februari. 

Baca Juga: Cara Bill Gates dan Warren Buffett tetap berpikir positif saat semua tampak buruk

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10-tahun tergelincir untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Selasa menjadi 1,59% dari tertinggi dalam 13 bulan terakhir. "Investor menahan diri pada perdagangan menjelang pertemuan Fed sementara fokus terus pada obligasi jangka panjang karena prediksi yield US Treasury 10 tahun akan mencapai 2%," kata Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di New York kepada Reuters.

Kekhawatiran tentang ekonomi yang terlalu panas dan lonjakan suku bunga telah meningkatkan minat pada pertemuan Fed. Bank sentral diperkirakan akan menaikkan proyeksi ekonomi. Bank sentral pun diramal akan menegaskan kebijakan akomodatif dalam beberapa waktu mendatang.

Menurut manajer dana BofA bulan Maret,  investor menambah alokasi kas mereka. Langkah ini dipicu kekhawatiran bahwa inflasi dan taper tantrum dapat menekan pasar keuangan.

Baca Juga: IHSG esok diprediksi masih rawan koreksi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×