Reporter: Herlina KD | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup bervariasi pada akhir perdagangan Jumat (7/8), dengan indeks Nasdaq melemah karena data ekonomi menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat melambat dan investor khawatir anggota parlemen akan gagal menyetujui RUU stimulus fiskal untuk menyelamatkan ekonomi dari resesi yang dipicu oleh virus corona.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 46,50 poin atau 0,17% ke 27.433,48, S&P 500 naik 2,12 poin atau 0,06% ke 3.351,28 dan Nasdaq Composite turun97,09 poin atau 0,87% ke 11.010,98.
Penurunan tersebut menghentikan kenaikan tujuh sesi berturut-turut Nasdaq, dengan Dow dan S&P jatuh setelah naik selama lima hari berturut-turut. Masing-masing dari tiga indeks utama membukukan keuntungan mingguan.
Baca Juga: Wall Street turun menjelang akhir pekan ini
Musim laporan pendapatan perusahaan kuartal kedua sebagian besar telah berakhir, sekitar 82% dari perusahaan S&P 500 yang telah melaporkan sejauh ini telah mengalahkan perkiraan, dengan pendapatan rata-rata mencapai 22,5% di atas ekspektasi, rekor tertinggi.
Saham T-Mobile US Inc melonjak 6,47% karena tambahan pelanggan telepon bulanan lebih dari perkiraan dan mengatakan telah melampaui saingannya AT&T Inc sebagai penyedia nirkabel terbesar kedua di AS. Saham ini mencatat keuntungan terbesar pada indeks layanan komunikasi S&P.
Saham Uber turun 5,21% karena permintaan untuk perjalanan naik kendaraannya hanya sedikit pulih dari titik terendah saat pandemi pada kuartal kedua, bahkan ketika segmen pengiriman makanannya mencatatkan dua kali lipat pesanan.
Laporan Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menunjukkan nonfarm payrolls meningkat 1,76 juta pada Juli, jauh lebih rendah dari Juni 2020 yang mencapai 4,8 juta.
Namun, angka ini masih melampaui ekspektasi ekonom dan analis dalam jajak pendapat yang memperkirakan data ini akan mengurangi tekanan dari Kongres untuk menyetujui RUU stimulus fiskal setelah perdebatan berminggu-minggu.
Perbedaan sebagian berfokus pada melanjutkan tunjangan pengangguran tambahan senilai US$ 600 per minggu atau tidak.
Kongres Demokrat pada Jumat menawarkan untuk mengurangi paket bantuan untuk virus corona yang diusulkan sebesar US$ 1 triliun jika Partai Republik akan menambah US$ 1 triliun untuk tawaran balasan mereka. Tetapi negosiator Presiden Donald Trump menolak gagasan tersebut pada Jumat karena putaran pembicaraan terbaru berakhir tanpa kesepakatan.
Pemimpin Senat Demokrat AS Chuck Schumer menyebut pertemuan dengan Partai Republik mengecewakan dan Ketua DPR Nancy Pelosi mengatakan kesepakatan tentang stimulus tampaknya tidak mungkin, dengan sebagian sebagian besar masih belum terselesaikan.
"Intinya adalah kenyataan bahwa pengangguran berada di batas atas rata-rata historis, kami masih dalam pandemi tanpa obat dan para politisi telah menjanjikan US$ 1 triliun lagi atau lebih kepada publik Amerika," kata Mike Zigmont, kepala Trading di Harvest Volatility Management di New York seperti dikutip Reuters.
"Ini akan menjadi bunuh diri politik jika mereka tidak menyampaikannya," tambahnya.
Sementara itu, Trump pada Kamis malam mengumumkan larangan besar-besaran pada transaksi AS dengan pemilik aplikasi pesan WeChat China dan aplikasi berbagi video TikTok.
Menanggapi hal ini, China mengatakan perusahaan tersebut mematuhi hukum AS dan memperingatkan Washington harus "menanggung konsekuensi" dari tindakannya.
Baca Juga: Pendapatan perusahaan media News Corp anjlok 22% akibat pandemi Covid-19
King Lip, kepala strategi investasi di Baker Avenue Asset Management di San Francisco, mengatakan investor khawatir tentang potensi pembalasan China terhadap tindakan AS.
Saham Tencent Music Entertainment Group yang terdaftar di New York, yang dipisahkan dari pemilik WeChat Tencent Holdings Ltd pada 2018, turun 3,32%, sementara saham Facebook Inc melonjak.
Microsoft Corp, yang berusaha untuk membeli operasi TikTok di AS, juga turun 1,79%. Saham China yang terdaftar di AS seperti Baidu Inc, Alibaba Group Holding dan JD.com Inc juga turun.
Volume transaksi perdagangan saham di bursa AS mencapai 9,78 miliar saham dengan rata-rata 10,4 miliar saham selama 20 sesi perdagangan terakhir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News