Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street turun menjelang akhir pekan ini. Serombongan kabar negatif menjadi pemberat bursa saham Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/8) seperti pertumbuhan tenaga kerja AS yang melambat dan tensi hubungan AS-China yang memanas karena larangan WeChat dan TikTok di AS.
Jumat (7/8) pukul 21.00 WIB, Dow Jones Industrial Average melemah 0,32% ke 27.295. Indeks S&P 500 turun 0,21% ke 3.342. Sedangkan Nasdaq Composite turun tipis 0,05% ke 11.102.
Nonfarm payrolls di AS naik 1,76 juta pada bulan lalu setelah melonjak 4,79 juta pada bulan Juni. Dengan tambahan ini, total payroll sebesar 12,9 juta di bawah level sebelum pandemi.
Baca Juga: Kontraksi ekonomi memperberat pergerakan IHSG pekan ini
Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan bahwa tingkat pengangguran bulan lalu turun ke 10,2% dari bulan Juni yang ada di 11,1%. Tapi angka ini rancu karena banyak orang mengklasifikasikan dirinya sebagai tenaga kerja tapi absen dari pekerjaan.
Departemen Tenaga Kerja memperkirakan bahwa tingkat pengangguran bisa mencapai 11,2% tanpa kerancuan ini. "Data tenaga kerja ini merupakan data lampau sehingga bukan merupakan tanda-tanda perbaikan. Masih ada tantangan ke depan," kata Yung-Yu Ma, chief investment strategist BMO Wealth Management kepada Reuters.
Kemarin, Nasdaq ditutup di atas level 11.000 untuk pertama kalinya. Sedangkan S&P hanya 1% di bawah rekor tertinggi.
Baca Juga: Berminat menggadaikan saham, simak caranya berikut
Hambatan lain Wall Street adalah Kongres AS yang tak kunjung mencapai kesepakatan stimulus pengganti yang sudah berakhir bulan lalu. Selain itu, kemarin, Presiden AS Donald Trump mengungkapkan larangan transaksi AS dengan WeChat dan aplikasi TikTok yang menambah panas hubungan antara AS-China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News