kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   9.000   0,39%
  • USD/IDR 16.707   -11,00   -0,07%
  • IDX 8.395   57,53   0,69%
  • KOMPAS100 1.168   8,20   0,71%
  • LQ45 854   5,85   0,69%
  • ISSI 291   2,33   0,81%
  • IDX30 444   1,43   0,32%
  • IDXHIDIV20 513   2,30   0,45%
  • IDX80 132   1,04   0,80%
  • IDXV30 138   1,56   1,14%
  • IDXQ30 141   0,50   0,35%

Wall Street Bersiap Catat Pelemahan Mingguan Seiring Kekhawatiran Terhadap Ekonomi AS


Jumat, 07 November 2025 / 21:45 WIB
Wall Street Bersiap Catat Pelemahan Mingguan Seiring Kekhawatiran Terhadap Ekonomi AS
ILUSTRASI. Indeks Utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Jumat (7/11/2025) dan bersiap mencatat penurunan mingguan yang tajam. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks Utama Wall Street dibuka melemah pada perdagangan Jumat (7/11/2025) dan bersiap mencatat penurunan mingguan yang tajam, seiring kekhawatiran terhadap ekonomi AS dan valuasi yang tinggi di sektor teknologi yang memperburuk sentimen.

Mengutip Reuters, pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 115,3 poin, atau 0,25%, ke level 46.797,03. S&P 500 turun 24,1 poin, atau 0,36% ke level 6.696,18, sementara Nasdaq Composite turun 161,1 poin, atau 0,70%, menjadi 22.892,917.

Tiga indeks utama AS berakhir melemah tajam pada hari Selasa, dengan Nasdaq yang didominasi saham teknologi anjlok hampir 2% setelah para eksekutif Wall Street awal pekan ini memperingatkan kemungkinan koreksi pasar.

Baca Juga: Wall Street: Dow, S&P 500 dan Nasdaq Ditutup Melemah Tertekan Valuasi Saham Teknologi

S&P 500 dan Dow Jones bersiap untuk mencatatkan penurunan mingguan tertajam dalam empat minggu terakhir, sementara Nasdaq bersiap untuk mencatatkan kinerja mingguan terburuk sejak Maret.

"Kekhawatiran akan kemungkinan pullback masih berlanjut... ini adalah pelemahan yang biasa terjadi di awal November yang dipicu oleh valuasi yang tinggi dan menipisnya katalis untuk mendukung atau mendorong pasar," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

Optimisme seputar kecerdasan buatan telah mendorong pasar ke level tertinggi sepanjang masa tahun ini, tetapi kekhawatiran atas monetisasi teknologi dan pengeluaran sirkular dalam industri ini telah meredam antusiasme terhadap saham AS dalam beberapa hari terakhir.

Indeks Volatilitas CBOE, pengukur ketakutan Wall Street, mencapai level tertingginya dalam lebih dari dua minggu.

Baca Juga: Wall Street Melemah Imbas Data Ekonomi Beragam, Investor Mencerna Kinerja Perusahaan

Para pemegang saham Tesla menyetujui paket gaji perusahaan terbesar dalam sejarah untuk CEO Elon Musk, tetapi sahamnya turun mengikuti sentimen umum. Saham Intel sedikit naik setelah Musk mengatakan bahwa ada baiknya berdiskusi dengan perusahaan untuk memproduksi chip.

Dengan musim laporan keuangan kuartal ketiga yang memasuki tahap akhir, 83% dari 424 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan hasil sejauh ini telah melampaui ekspektasi Wall Street, menurut data LSEG hari Kamis.

Ini adalah tingkat tertinggi hasil yang lebih baik dari perkiraan sejak kuartal kedua tahun 2021. Biasanya, 67% perusahaan melampaui perkiraan dalam satu kuartal.

Block gagal mencapai ekspektasi laba kuartal ketiga di tengah ketidakpastian ekonomi dan persaingan yang semakin ketat di sektor pembayaran, yang menyebabkan sahamnya anjlok 14,5%.

Kekhawatiran Ekonomi Tetap Ada

Penutupan pemerintah AS terlama dalam sejarah telah menyebabkan kesenjangan informasi, dengan para pembuat kebijakan Federal Reserve terpecah pendapat mengenai pendekatan terbaik untuk pertemuan kebijakan bulan Desember karena data swasta menunjukkan gambaran ekonomi yang beragam.

Dampak ekonomi dari penutupan pemerintah jauh lebih buruk dari perkiraan, kata penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett dalam sebuah wawancara dengan Fox Business Network.

Pada hari Kamis, data dari perusahaan swasta menunjukkan PHK pada bulan Oktober, berbeda dengan laporan ADP hari Rabu yang menunjukkan peningkatan lapangan kerja swasta.

"Pertanyaannya adalah, apakah ini akan memperburuk perlambatan ekonomi di AS? Ada banyak ketidakpastian... bukan hanya The Fed yang tidak tahu apa-apa, tetapi juga konsumen dan investor Amerika," kata Stovall.

Saham Expedia melonjak 13,2% setelah platform perjalanan daring tersebut meningkatkan proyeksi pertumbuhan pendapatan setahun penuh dan membukukan laba kuartal ketiga di atas ekspektasi.

Selanjutnya: Google Akan Bangun Pusat Data AI di Pulau Christmas

Menarik Dibaca: Begini Cara Mencegah dan Mengatasi Mata Kering yang Sering Disepelekan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×