kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Bursa Wall Street Melorot, Investor Khawatir Prospek Ekonomi AS


Sabtu, 06 September 2025 / 05:26 WIB
Bursa Wall Street Melorot, Investor Khawatir Prospek Ekonomi AS
ILUSTRASI. Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada Jumat (5/9/2025), karena investor mempertimbangkan kekhawatiran ekonomi AS dibandingkan optimisme atas pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks saham utama Amerika Serikat (AS) atau Wall Street melemah pada Jumat (5/9/2025), karena investor mempertimbangkan kekhawatiran ekonomi AS dibandingkan optimisme atas pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

Kekhawatiran prospek ekonomi AS ini setelah data menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melemah tajam pada bulan Agustus 2025.

Jumat (5/9/2025), Dow Jones Industrial Average turun 220,43 poin, atau 0,48%, menjadi 45.400,86. Lalu, S&P 500 turun 20,58 poin, atau 0,32%, menjadi 6.481,50. Serta, Nasdaq Composite turun 7,31 poin, atau 0,03%, menjadi 21.700,39.

Untuk minggu ini, Dow Jones turun 0,3%, S&P 500 naik 0,3%, dan Nasdaq naik 1,1%.

Baca Juga: Data Tenaga Kerja AS Turun di Juli 2025, Begini Efeknya

Saham perbankan termasuk yang paling terpukul, dengan indeks perbankan S&P 500 berakhir 2,4% lebih rendah.

Perekonomian AS cuma menciptakan 22.000 lapangan kerja pada bulan Agustus 2025, jauh di bawah perkiraan sebanyak 75.000 lapangan kerja. Data baru ini mengonfirmasi melemahnya kondisi pasar tenaga kerja, menurut laporan Departemen Tenaga Kerja AS.

Tiga indeks saham utama AS awalnya naik dan memecahkan rekor setelah data tersebut, karena para pedagang berjangka yang terkait dengan suku bunga acuan The Fed meningkatkan taruhan bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga secara berurutan, dimulai bulan ini, dengan pelonggaran 50 basis poin yang kini menjadi pertimbangan.

Namun, ternyata indeks-indeks utama Wall Street berakhir jauh di bawah level terendahnya pada sesi tersebut.

"Dibutuhkan lebih dari satu set data buruk agar kita bisa mengguncang pasar ini saat ini," kata Pete Mulmat, CEO IG Amerika Utara, perusahaan induk tastytrade, di Chicago seperti dikutip Reuters.

Dengan begitu banyak fokus pada prospek suku bunga, investor saham AS akan memperhatikan data inflasi di minggu mendatang. Indeks harga konsumen bulanan AS akan dirilis pada hari Kamis.

"Laporan penggajian hari ini mengonfirmasi pelemahan pasar tenaga kerja dan membenarkan penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed akhir bulan ini," kata Bill Merz, kepala riset pasar modal dan konstruksi portofolio di U.S. Bank Asset Management di Minneapolis.

"Pasar tenaga kerja akan tetap menjadi indikator yang sangat penting untuk menggambarkan kondisi ekonomi saat ini, tetapi sejauh ini belanja konsumen telah mengejutkan banyak orang meskipun pasar tenaga kerja sedang melemah," imbuhnya.

Baca Juga: S&P dan Nasdaq Dibuka Menguat Usai Data Pekerjaan AS Terpuruk

BofA Global Research juga menyesuaikan prospeknya setelah laporan tersebut, memperkirakan penurunan suku bunga THe Fed masing-masing sebesar seperempat poin pada bulan September dan Desember.

Pasar berjangka suku bunga AS telah memperkirakan peluang sebesar 7% bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 bps pada pertemuan 16-17 September, dan probabilitas sebesar 93% untuk pemangkasan suku bunga yang lebih standar sebesar 25 bps, menurut perhitungan LSEG.

Selanjutnya: Hemat BBM & Elpiji! Pertamina Kasih Diskon hingga Rp 20.000, Begini Caranya

Menarik Dibaca: Cek Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Hari Ini Sabtu 6 September 2025

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×