kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Wall Street Bergerak Tipis Kamis (9/10), Powell Tak Beri Sinyal Baru Soal Suku Bunga


Kamis, 09 Oktober 2025 / 21:14 WIB
Wall Street Bergerak Tipis Kamis (9/10), Powell Tak Beri Sinyal Baru Soal Suku Bunga
ILUSTRASI. Wall Street dibuka menguat tipis pada perdagangan Kamis (9/10/2025) waktu setempat, setelah Ketua The Fed Jerome Powell tidak memberikan petunjuk baru terkait arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS). REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks utama Wall Street dibuka menguat tipis pada perdagangan Kamis (9/10/2025) waktu setempat, setelah Ketua The Fed Jerome Powell tidak memberikan petunjuk baru terkait arah kebijakan suku bunga Amerika Serikat (AS).

Pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average naik 20,5 poin atau 0,04% ke level 46.622,31.

S&P 500 menguat 6,8 poin atau 0,10% menjadi 6.760,5, sementara Nasdaq Composite bertambah 2 poin atau 0,01% ke posisi 23.045,33.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Menguat, Nasdaq Catat Rekor Baru Berkat Saham Teknologi

Ketiadaan sinyal baru dari Powell membuat pelaku pasar kembali bersandar pada data ekonomi sebelumnya untuk membentuk sentimen perdagangan.

Meski investor masih berharap pemangkasan suku bunga agresif, risalah rapat The Fed bulan September menunjukkan kekhawatiran inflasi masih menjadi perhatian utama.

Investor kini menunggu pernyataan dari pejabat The Fed lain seperti Gubernur Michael Barr dan Presiden The Fed San Francisco Mary Daly.

Setiap komentar bernada hawkish berpotensi menekan kinerja pasar saham yang belakangan bergerak kuat di tengah periode musiman yang biasanya lemah.

Sebelumnya, Nasdaq dan S&P 500 sempat menutup perdagangan di level tertinggi sepanjang masa pada Rabu (8/10).

Baca Juga: Wall Street Rabu (8/10): S&P 500 dan Nasdaq Menguat Jelang Pernyataan Pejabat The Fed

“Kita memang menuju koreksi besar, tapi kemungkinan belum akan terjadi dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Peter Cardillo, Kepala Ekonom Pasar di Spartan Capital Securities, dikutip Reuters.

Minimnya data ekonomi akibat penutupan sebagian pemerintahan AS (government shutdown) juga membuat pelaku pasar lebih fokus pada laporan keuangan korporasi, termasuk PepsiCo dan Delta Air Lines, untuk menilai daya beli konsumen.

Beberapa indikator alternatif menunjukkan perlambatan ekonomi. Firma investasi Carlyle memperkirakan penambahan tenaga kerja AS hanya 17.000 orang pada September, jauh di bawah estimasi konsensus 54.000.

Baca Juga: Risalah The Fed: Anggota Terbelah! Mayoritas Siap Pangkas Suku Bunga Lagi Tahun Ini

Sementara itu, harga emas spot bertahan di atas US$ 4.000 per ons troi, menandai permintaan tinggi terhadap aset lindung nilai di tengah volatilitas pasar.

Dari sisi geopolitik, kesepakatan awal gencatan senjata antara Israel dan Hamas memberi harapan akan berkurangnya ketidakpastian jangka panjang di pasar global.

Selanjutnya: OJK Perkuat Literasi dan Inklusi Keuangan melalui Ribuan Kegiatan Edukasi Nasional

Menarik Dibaca: 5 Makanan yang Baik Dikonsumsi Sebelum Berhubungan Intim, Pasutri Bisa Coba!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×