kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.296.000   12.000   0,53%
  • USD/IDR 16.625   22,00   0,13%
  • IDX 8.166   -3,25   -0,04%
  • KOMPAS100 1.116   1,38   0,12%
  • LQ45 785   -0,49   -0,06%
  • ISSI 290   2,10   0,73%
  • IDX30 411   -1,02   -0,25%
  • IDXHIDIV20 464   1,23   0,27%
  • IDX80 123   0,22   0,18%
  • IDXV30 133   0,73   0,55%
  • IDXQ30 129   0,06   0,05%

Wall Street Rabu (8/10): S&P 500 dan Nasdaq Menguat Jelang Pernyataan Pejabat The Fed


Rabu, 08 Oktober 2025 / 21:53 WIB
Wall Street Rabu (8/10): S&P 500 dan Nasdaq Menguat Jelang Pernyataan Pejabat The Fed
ILUSTRASI. A trader works on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., September 22, 2025. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat pada perdagangan Rabu (8/10/2025), di tengah antisipasi investor terhadap petunjuk baru arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).

Melansir Reuters, pukul 09.59 waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,18% ke level 46.520,96.

Sementara S&P 500 naik 0,18% ke 6.726,49, dan Nasdaq Composite menguat 0,52% ke 22.906,87.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Naik Rabu (8/10), Pasar Tunggu Sinyal Baru dari The Fed

Kenaikan ini terjadi setelah reli bursa saham sempat tersendat, sementara penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) menunda rilis sejumlah data ekonomi penting.

Kondisi tersebut membuat pelaku pasar kini menanti pandangan pejabat bank sentral untuk mencari arah kebijakan selanjutnya.

Euforia terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI) masih menjadi pendorong utama pasar saham, menutupi kekhawatiran atas dampak penutupan pemerintahan.

Namun, rekor harga emas yang menembus US$ 4.000 per ons troi mencerminkan meningkatnya minat terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian kebijakan dan situasi makro yang rapuh.

“Emas kini menjadi tempat berlindung yang dulu diisi oleh dolar,” ujar Matthew Tuttle, CEO Tuttle Capital Management.

Baca Juga: Wall Street Tergelincir di Tengah Kekhawatiran Ekonomi dan Penutupan Pemerintah AS

Sektor Penopang

Sektor teknologi memimpin penguatan dengan kenaikan 1%. Saham Nvidia naik 1,8%, sementara Micron Technology melonjak 3,6%. Kenaikan saham teknologi turut menopang pergerakan Nasdaq.

Sebaliknya, saham sektor energi turun 1,2%. Tekanan juga datang pada indeks Dow akibat pelemahan saham perbankan besar, di mana Goldman Sachs dan JPMorgan masing-masing turun 1,6% dan 1,2%.

Di sisi lain, sektor kesehatan naik 0,3% dengan Moderna menguat 3%, setelah BofA Global Research menaikkan peringkat sektor kesehatan AS menjadi “overweight” dari sebelumnya “underweight”.

Baca Juga: The Fed New York: Kekhawatiran terhadap Pasar Tenaga Kerja AS Meningkat di September

Investor kini menantikan pidato sejumlah pejabat The Fed, termasuk Lorie Logan (Dallas Fed), Austan Goolsbee (Chicago Fed), Michael Barr, dan Neel Kashkari, serta risalah rapat The Fed bulan September yang akan dirilis pukul 14.00 waktu New York.

Ekspektasi terhadap sikap dovish The Fed turut menopang reli saham, seiring munculnya tanda-tanda pelemahan pasar tenaga kerja.

“The Fed saat ini seperti terbang tanpa radar akibat jeda data ekonomi. Namun, saya rasa dampaknya terhadap rapat Oktober tidak terlalu besar,” ujar Chris Hodge, Kepala Ekonom AS di Natixis.

Firma investasi global Carlyle memperkirakan penambahan tenaga kerja AS hanya sekitar 17.000 orang pada September, jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 54.000. Laporan resmi nonfarm payrolls masih tertunda akibat penutupan pemerintahan.

Dari sisi korporasi, Fair Isaac Corp melemah 2,5% setelah Equifax mengumumkan rencana menawarkan skor kredit hipotek dengan harga lebih murah.

Saham emiten tambang emas seperti Newmont dan Gold Fields masing-masing naik 1,3% dan 2,4%.

Baca Juga: Harga Emas Ukir Rekor Lagi, Bagaimana Strategi Investor?

Dell Technologies melonjak 7,2% setelah sejumlah broker menaikkan target harga sahamnya. Sementara Freeport-McMoRan menguat 5,2% usai Citigroup menaikkan rekomendasi saham tersebut menjadi “buy” dari “neutral”.

Sebaliknya, saham Joby Aviation anjlok 10,8% setelah produsen taksi udara listrik itu menetapkan harga penawaran saham baru senilai US$ 514 juta, dengan diskon 10,9% dari harga penutupan sebelumnya.

Selanjutnya: Reformasi di BUMN Bisa Jadi Momentum Percepat Transisi Energi Bersih di Indonesia

Menarik Dibaca: Hujan Lebat Guyur Provinsi Ini, Simak Peringatan Dini BMKG Cuaca Besok (9/10)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×