kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45904,33   -2,31   -0.25%
  • EMAS1.396.000 0,07%
  • RD.SAHAM 0.17%
  • RD.CAMPURAN 0.09%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.03%

Wall Street Bergerak Tipis di Hari Kejepit Saat Data Tenaga Kerja Melambat


Jumat, 05 Juli 2024 / 21:05 WIB
Wall Street Bergerak Tipis di Hari Kejepit Saat Data Tenaga Kerja Melambat
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street berada di jalur menuju kenaikan mingguan pada hari Jumat.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks utama Wall Street berada di jalur menuju kenaikan pada hari Jumat saat pasar dibuka kembali setelah liburan 4 Juli. Data menunjukkan bahwa pertumbuhan lapangan kerja Amerika Serikat (AS) melambat ke laju yang masih sehat pada bulan Juni.

Jumat (5/7) pukul 21.03 WIB, Dow Jones Industrial Average turun 0,15% ke 39.248. Indeks S&P 500 menguat 0,15% ke 5.545. Sedangkan Nasdaq Composite menguat 0,56% ke 18.290.

Laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan upah non-pertanian (non-farm payrolls) meningkat sebesar 206.000 pekerjaan pada bulan Juni. Angka ini lebih tinggi daripada perkiraan kenaikan sebesar 190.000 pekerjaan. Namun, angka pada bulan Mei direvisi turun tajam menjadi 218.000 dari 272.000.

Tingkat pengangguran berada pada angka 4,1% dan diperkirakan tidak akan berubah pada angka 4%. Pendapatan rata-rata per jam naik 0,3%, seperti yang diharapkan. Tetapi angka ini lebih rendah daripada kenaikan 0,4% di bulan Mei.

"Ini adalah laporan yang relatif tidak berbahaya. Pasar secara umum memperkirakan perolehan lapangan kerja akan sedikit lebih rendah, namun angka tersebut lebih rendah dibandingkan laporan bulan Mei yang benar-benar mengkhawatirkan sebagian orang," kata Emily Bowersock Hill, CEO Bowersock Capital Partners kepada Reuters.

Baca Juga: Menguat 2,69% ke Level 7.253,37 di Pekan Pertama Juli, Kemana Arah IHSG Berikutnya?

Dia menambahkan, data tersebut tidak terlalu buruk sehingga bisa memicu kekhawatiran pasar. Data tersebut juga tidak cukup buruk sehingga menyebabkan The Fed khawatir.

Data yang lebih lemah mendukung kemungkinan Federal Reserve menurunkan suku bunga pada bulan September. Laporan ketenagakerjaan ADP dan klaim pengangguran mingguan pada minggu ini mengisyaratkan pelonggaran kondisi pasar tenaga kerja.

Peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin di bulan September naik menjadi 72% setelah data tersebut, menurut alat FedWatch CME Group, dari 66%.

Dengan penurunan imbal hasil Treasury setelah data tersebut, harga saham-saham megacaps termasuk Alphabet, Amazon.com, dan Meta Platforms masing-masing naik sekitar 0,4%.

Harga saham Tesla naik 1,9% setelah mencapai level tertinggi sejak awal Januari pada hari Rabu.

Awal pekan ini, data juga menunjukkan ukuran aktivitas sektor jasa turun ke level terendah dalam empat tahun. Sedangkan data pesanan pabrik merosot secara tak terduga, menunjukkan perekonomian AS kehilangan tenaga. Pelemahan ini mendorong pelaku pasar untuk memperkuat pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga lebih dari sekali pada tahun ini.

Baca Juga: 3 Emiten Bank LQ45 Kompak Naik pada Jumat (5/7), Cek Saham BBRI, BMRI, dan BBCA

Hal ini membantu S&P 500 dan Nasdaq mencatat rekor penutupan tertinggi selama perdagangan singkat pada hari Rabu. Ketiga indeks utama Wall Street bersiap untuk mencatatkan kenaikan mingguan. Saham-saham teknologi terkemuka dengan momentum tinggi telah mengarahkan S&P 500 dan Nasdaq meraih kenaikan kuat di paruh pertama tahun ini.

Dengan semakin dekatnya pendapatan kuartal kedua, masih harus dilihat apakah reli Wall Street akan melampaui saham-saham megacap utama dan apakah pendapatan perusahaan-perusahaan tersebut dapat terus mendukung valuasi yang tinggi.

Harga saham Macy's melonjak 6,9% setelah sebuah laporan mengatakan Arkhouse Management dan Brigade Capital menaikkan tawaran mereka untuk membeli jaringan department store tersebut dengan harga sekitar US$ 6,9 miliar.

Saham terkait mata uang kripto termasuk Coinbase Global, Riot Platforms, dan Marathon Digital kehilangan 5%-7% setelah bitcoin merosot ke level terendah lebih dari empat bulan.

Selanjutnya: Dikritik Kebijakan PNM Rp 27,49 triliun, Menteri Erick Langsung Angkat Bicara

Menarik Dibaca: Pesan Hidup Dari Drakor Dreaming of Freaking Fairytale

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×