Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wall Street melemah pada hari Kamis dengan saham-saham pembuat chip memperpanjang kerugian untuk hari kedua. Sementara lonjakan indeks harga produsen atawa producer price index (PPI) Amerika Serikat (AS) membuat investor bertanya-tanya apakah Federal Reserve mungkin menunggu lebih lama dari perkiraan untuk memangkas suku bunga.
Kamis (14/3), Dow Jones Industrial Average turun 137,66 poin atau 0,35% menjadi 38.905,66. Indeks S&P 500 melorot 14,83 poin atau 0,29% menjadi 5.150,48. Nasdaq Composite turun 49,24 poin atau 0,30% menjadi 16.128,53.
Data menunjukkan harga produsen AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Februari. Kenaikan PPI disebabkan oleh harga barang seperti bensin dan makanan yang melonjak.
S&P 500 tetap naik sekitar 8% sepanjang tahun ini. Sektor utilitas dan real estate yang sensitif terhadap suku bunga adalah sektor yang paling lemah pada perdagangan kemarin. Sektor real estate turun 1,6% dan utilitas turun 0,8%.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Konsolidasi, Analis Rekomendasikan Saham Ini pada Jumat (15/3)
The Fed diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada rapat FOMC pekan depan. Pasar telah memangkas peluang pemotongan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan bulan Juni menjadi 62,9%, menurut FedWatch Tool CME, turun dari 81,7% pada minggu lalu.
“Jika kita melihat inflasi secara keseluruhan, kita mempunyai angka inflasi yang relatif tinggi dalam dua bulan terakhir, namun pasar justru menguat,” kata Tony Welch, kepala investasi SignatureFD kepada Reuters.
Dia menambahkan bahwa kebijakan The Fed mungkin tidak longgar seperti yang diinginkan pasar tahun ini. "Tetapi prospek pengetatan lebih lanjut masih tetap kecil kemungkinannya," ujar Welch.
Harga saham Nvidia turun 3,2%. Sedangkan indeks semikonduktor turun 1,8%. Indeks tersebut turun 3,5% untuk sejak awal pekan. Investor mengambil keuntungan setelah kenaikan tajam baru-baru ini.
Baca Juga: Wall Street Tergelincir pada Pembukaan Perdagangan Kamis (14/3)
Saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 turun 2% hari ini. Kinerja indeks ini buruk di pasar yang lebih luas.
"Ada kegelisahan mengenai pasar yang sangat luas dengan pergerakan yang relatif sempit. Anda dapat melihat kegelisahan dari PPI yang lebih panas yang diungkapkan dalam indeks Russell dari perusahaan-perusahaan berkapitalisasi kecil dan menengah," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities di Los Angeles.
Data lain menunjukkan penjualan ritel AS rebound pada bulan Februari. Penjualan ritel AS naik 0,6%, lebih rendah ketimbang perkiraan kenaikan 0,8%.
Harga saham Robinhood Markets naik 5.2% setelah operator aplikasi perdagangan ini mengatakan aset yang disimpannya naik 16% pada bulan Februari.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News