Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 dan Dow sedikit menguat dalam perdagangan yang volatile pada hari Senin (28/4).
Para investor bersiap menghadapi pekan yang padat dengan data ekonomi penting dan laporan keuangan dari beberapa perusahaan besar Wall Street.
Sementara perkembangan kebijakan perdagangan AS tetap menjadi perhatian utama.
Baca Juga: Wall Street Menguat Didukung Negosiasi Dagang, Investor Cermati Laporan Laba Emiten
Melansir Reuters pukul 09:40 waktu setempat, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 242,03 poin, atau 0,60%, menjadi 40.355,53, S&P 500 bertambah 10,25 poin, atau 0,19%, menjadi 5.535,46, dan Nasdaq Composite turun 18,67 poin, atau 0,11%, menjadi 17.364,27.
S&P 500 dan Nasdaq diperdagangkan pada level tertinggi sejak 2 April.
Investor memantau laporan laba perusahaan dan komentar eksekutif untuk mencari petunjuk tentang bagaimana tarif baru Presiden AS Donald Trump dapat mempengaruhi prospek mereka.
Fokus utama akan tertuju pada "Magnificent Seven" yang mencakup raksasa teknologi seperti Apple dan Meta Platforms, seiring 180 perusahaan di S&P 500 yang bersiap melaporkan hasil mereka pekan ini.
Perusahaan-perusahaan teknologi besar diperkirakan akan terus melampaui ekspektasi laba karena mereka lebih tahan terhadap dampak tarif, kata Phil Blancato, CEO dari Ladenburg Thalmann Asset Management.
Baca Juga: Ketidakpastisn Perdagangan AS-China Masih Ada, Wall Street Dibuka Sedikit Melemah
"Apakah Anda akan memberitahu seseorang untuk tidak menggunakan sistem operasi Microsoft saat ini karena tarif? Itu sangat tidak mungkin," katanya.
Sejauh ini, musim laporan keuangan terbilang cukup positif, dengan laba S&P 500 yang diperkirakan akan naik 9,7% pada kuartal pertama dibandingkan dengan tahun lalu, menurut data LSEG IBES.
Kenaikan saham Boeing setelah mendapat upgrade rating dari Bernstein mengangkat Dow, sementara penurunan 2% di Nvidia memberi tekanan pada Nasdaq.
Sebuah laporan menyebutkan bahwa Huawei Technologies dari China sedang mempersiapkan untuk menguji prosesor kecerdasan buatan mereka, yang diharapkan dapat menggantikan beberapa produk Nvidia.
Banyak perusahaan telah menyoroti ketidakpastian yang disebabkan oleh perubahan kebijakan perdagangan pemerintah AS, dengan beberapa mengurangi atau menarik proyeksi tahunan mereka.
Baca Juga: Harga Emas Spot Turun ke US$3.297,1 Senin (28/4), Ketegangan Dagang AS-China Mereda
Tanda-tanda bahwa AS dan China mungkin bersedia untuk meredakan ketegangan perdagangan telah memberikan sedikit optimisme di pasar minggu lalu, dengan ketiga indeks utama mengakhiri Jumat dengan kenaikan mingguan, sementara Russell 2000 yang melacak saham berkapitalisasi kecil mencatatkan pekan terbaiknya sejak November.
Namun, klaim yang bersaing mengenai status negosiasi dari Beijing dan Trump menjaga ketidakpastian tetap tinggi.
"Pasar benar-benar terus dalam permainan ini untuk mencoba mencari tahu apa yang akan terjadi selanjutnya bagi Presiden Trump dan negosiasi perdagangan," kata Blancato.
Data ekonomi penting, termasuk data penggajian bulanan AS dan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE), juga ada dalam jadwal minggu ini.
S&P 500 telah turun lebih dari 4% sejak pemilihan presiden November, dan turun sekitar 10% dari level tertinggi Februari karena pasar menilai dampak potensial dari tarif.
Sebagian besar ekonom yang disurvei oleh Reuters mengatakan bahwa risiko resesi global tahun ini cukup tinggi.
Baca Juga: Jet Boeing Gagal Dikirim ke China, Targetkan Pasar India dan Asia Tenggara
Saham perusahaan pengembang peramban web Opera yang terdaftar di AS melonjak 8,6% setelah perusahaan meningkatkan proyeksi pendapatan tahunan mereka.
Spirit AeroSystems naik 2,7% setelah Airbus mencapai kesepakatan untuk mengambil alih beberapa pabrik perusahaan tersebut.
Selanjutnya: Potensi Hingga Risiko Rencana Spin Off Unit Usaha Syariah Bank CIMB Niaga (BNGA)
Menarik Dibaca: CLEO Genjot Daur Ulang Sampah Plastik Melalui Program Cleo Ecobin
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News