Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street melorot lebih dari 1% pada akhir perdagangan Selasa (2/5) karena saham bank regional jatuh di tengah kekhawatiran baru atas sistem keuangan. Investor juga masih menimbang seberapa lama lagi The Federal Reserve perlu menaikkan suku bunga.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 367,17 poin atau 1,08% ke level 33.684,53, S&P 500 turun 48,29 poin, atau 1,16% ke level 4.119,58; dan Komposit Nasdaq turun 132,09 poin, atau 1,08%, ke level 12.080,51.
Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,33 miliar saham, dengan rata-rata 10,44 miliar dalam 20 hari perdagangan terakhir.
Indeks perbankan regional KBW turun 5,5%, menjadikan persentase penurunan harian terbesar sejak 13 Maret. Selama sesi tersebut, indeks tersebut mencapai level terendah sejak November 2020.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Turun Dipicu Kegelisahaan Plafon Utang dan Menanti FOMC, (2/5)
Di antara saham bank dengan penurunan terbesar, saham PacWest Bancorp jatuh 27,8%, sementara saham Western Alliance Bancorp turun 15,1% dan saham Comerica Inc turun 12,4%.
Bank-bank regional AS melanjutkan penurunan yang terjadi sejak Senin kemarin, setelah penyitaan dan pelelangan First Republic Bank.
Sebagian besar asetnya dibeli oleh JPMorgan Chase & Co dalam kesepakatan yang ditengahi oleh Federal Deposit Insurance Corp.
Dua bank regional AS lainnya runtuh pada bulan Maret.
"Ada kekhawatiran bahwa ini belum berakhir, dan suku bunga akan (terus) naik, dan itu bisa menjadi katalis untuk lebih banyak masalah," kata Quincy Krosby, kepala strategi global di LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
"Semakin banyak pembicaraan tentang masalah dengan real estat komersial," sebuah area yang terkait dengan bank regional, tambahnya.
Sementara, saham energi turun seiring dengan penurunan harga minyak karena investor khawatir tentang potensi gagal bayar utang AS.
Baca Juga: Wall Street Turun Tipis, Investor Menanti Keputusan Kenaikan Suku Bunga The Fed
Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pemerintah federal tidak dapat memenuhi semua kewajiban pembayarannya sebelum 1 Juni tanpa undang-undang untuk menaikkan batas pinjaman AS.
The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga 25 basis poin dalam rapat kebijakan yang diumumkan Rabu (3/5) waktu setempat, dan investor cemas untuk setiap sinyal dari bank sentral tentang apakah itu akan menjadi kenaikan terakhir untuk saat ini, atau jika kenaikan lebih lanjut dimungkinkan jika inflasi tetap tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News