Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks acuan S&P 500 dibuka datar pada perdagangan Senin (17/4). Investor menunggu lebih banyak laporan pendapatan bank dan pandangan dari The Fed yang dapat membentuk ekspektasi seputar kapan bank sentral akan menghentikan pengetatan kebijakan moneternya.
Melansir Reuters, Dow Jones Industrial Average naik 43,99 poin atau 0,13% pada pembukaan ke level 33.930,46.
Sedangkan, S&P 500 dibuka lebih rendah sebesar 0,47 poin atau 0,01%, pada 4.137,17. Sementara, Nasdaq Composite turun 15,23 poin atau 0,13% menjadi 12.108,23 pada bel pembukaan.
Asal tahu, akhir pekan kemarin Wall Street ditutup lebih rendah setelah data ekonomi yang beragam. Sajian ini menegaskan kenaikan suku bunga The Fed pada bulan Mei, meredam antusiasme investor setelah serangkaian laporan pendapatan bank Amerika Serikat (AS) yang besar meluncurkan pada musim pelaporan kuartal pertama.
Baca Juga: IHSG Bergerak Tipis, Saham-Saham Ini Menguat Puluhan Persen Sepekan
Sementara saham kelas berat perbankan termasuk JP Morgan Chase & Co menuai rejeki tak terduga dari pembayaran bunga yang lebih tinggi, fokus akan tertuju pada bank-bank kecil yang menjadi pusat gejolak perbankan bulan lalu serta perkiraan dari perusahaan di tengah kekhawatiran resesi.
"Api inflasi benar-benar telah padam, tetapi kami akan terus menuangkan air ke atasnya sampai kami merasa yakin akan hal itu," kata Sam Stovall, kepala analis investasi di CFRA Research.
Stovall menambahkan, orang-orang bersiap untuk penurunan yang dalam, resesi yang mungkin tidak akan datang.
"Pendapatan bank daerah akan sedikit positif, sementara bank yang lebih besar mungkin akan membukukan hasil positif yang mengejutkan."
Bank-bank besar AS lainnya termasuk Goldman Sachs Group Inc, Bank of America Corp dan Morgan Stanley akan melaporkan kinerjanya sepanjang minggu ini.
Baca Juga: Bursa Wall Street: Dow Turun 0,42%, S&P 500 Drop 0,21%, Nasdaq Melorot 0,35%
Analis memperkirakan keuntungan di perusahaan S&P 500 telah turun 4,8% pada kuartal pertama 2023 dari periode tahun sebelumnya, menurut data Refinitiv, sedikit perbaikan dari perkiraan minggu lalu penurunan 5,2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News