Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
Komentar Powell mengikuti aksi jual tajam di pasar saham pada hari Selasa (12/5). Hal ini terjadi setelah peringatan dari pakar penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci bahwa virus itu belum terkendali. Komentar Fauci memicu kekhawatiran tentang bagaimana ekonomi akan muncul dari minggu-minggu penguncian terkait virus.
Cruz pun menyebut, koreksi Wall Street pada penutupan perdagangan sesi ini adalah kombinasi dari komentar Fauci dan peringatan Powell. "Implikasi terbesar adalah bahwa beberapa kegiatan ekonomi yang telah hilang mungkin tidak akan pernah dapat dipulihkan," tegas dia.
Faktor negatif lainnya adalah keputusan oleh dewan independen yang mengawasi miliaran dolar untuk menunda rencana investasi di beberapa perusahaan China. "Itu menambah ketegangan menjelang pengumuman yang dikatakan Trump akan datang minggu ini pada kesepakatan perdagangan Fase 1 antara AS dan China," kata Kleintop.
Padahal, proyeksi pelaku pasar pada pemulihan ekonomi yang lebih cepat telah menopang pergerakan tiga indeks utama AS itu sekitar 30% dari posisi terendah di bulan Maret lalu.
Baca Juga: Ini sejumlah sentimen negatif yang dapat menekan IHSG pada perdagangan Kamis (14/5)
Tetapi ketika para pejabat di seluruh dunia dan di beberapa bagian AS mulai melonggarkan aturan penguncian dengan tujuan untuk memulai kembali ekonomi lokal, kekhawatiran gelombang kedua infeksi Covid-19 telah mengurangi harapan itu.
Saham pada sektor energi turun 4,4% pada hari Rabu, menunjukkan persentase penurunan paling tajam di antara 11 sektor pada indeks uatama S&P. Saham bank yang sensitif terhadap suku bunga juga turun 4,4%, mengikuti penurunan dalam imbal hasil obligasi AS.
Ukuran ketakutan Wall Street, indeks volatilitas Cboe, naik untuk hari kedua. Terjadi kenaikan 2,24 poin menjadi 35,28 setelah menyentuh titik tertinggi sejak 4 Mei.
Saham Royal Caribbean Cruises Ltd anjlok di bawah 5% setelah meluncurkan penawaran obligasi senilai US$ 3,3 miliar. Obligasi tersebut menjaminkan 28 kapal yang dimilikinya setelah memperkirakan kerugian besar untuk kuartal pertama tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News