kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street anjlok lagi terseret koreksi saham teknologi dan lonjakan kasus Covid-19


Sabtu, 31 Oktober 2020 / 06:07 WIB
Wall Street anjlok lagi terseret koreksi saham teknologi dan lonjakan kasus Covid-19
ILUSTRASI. Wall Street anjok lagi


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

Dengan kombinasi sentimen negatif yang ada, kini indeks S&P 500 telah jatuh sekitar 8,9% sejak mencapai level tertinggi sepanjang masa pada awal September. Koreksi pada indeks ini datang setelah kinerja kuartalan sejumlah perusahaan teknologi raksasa yang dirilis pada pekan ini gagal memenuhi ekspektasi. 

Lihat saja, saham Apple Inc anjlok 5,6% setelah membukukan penurunan kuartalan paling tajam dalam penjualan iPhone dalam dua tahun. Ini terjadi setelah perusahaan terlambat saat meluncurkan ponsel 5G baru.

Setali tiga uang, saham Amazon.com Inc juga turun 5,45% setelah memperkirakan lonjakan biaya terkait Covid-19. Di sisi lain, saham Facebook Inc ambles 6,3% karena memberikan proyeksi kinerja tahun 2021 yang lebih ketat.

"Semua saham tersebut pada akhirnya akan dihargai ulang, karena selama ini harganya sudah terlalu tinggi. Hanya saja, saya tidak tahu kapan dan tidak tahu bagaimana penilaian terhadap fundamental harga selanjutnya," kata David Bahnsen, Chief Investment Officer Grup Bahnsen di Pantai Newport, California.

Baca Juga: Facebook melaporkan penurunan pengguna di AS dan Kanada

Sementara itu, saham sektor layanan komunikasi mendapat dorongan dari lonjakan saham Alphabet Inc. Ini terjadi setelah induk Google tersebut berhasil mengalahkan perkiraan untuk penjualan kuartalan yang berasal dai pendapatan iklan. 

"Google mungkin mendapat keuntungan karena harga sahamnya hanya 36 kali pendapatan, jauh lebih sedikit daripada penilaian pendapatan Amazon yang mencapai 119 kali," lanjut Bahnsens.

"Ada aksi jual besar-besaran pada nama-nama teknologi besar itu karena mereka tidak memenuhi hype dan orang-orang benar-benar khawatir tentang pemilihan umum yang berlangsung pada pekan depan," ujar Kim Forrest, Chief Investment Officer Bokeh Capital Partners di Pittsburgh.

Dalam hasil jajak pendapat nasional, calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump, secara konsisten membuntuti penantang dari Partai Demokrat Joe Biden. Tetapi jajak pendapat juga menunjukkan, perlombaan yang lebih dekat di negara bagian paling kompetitif yang dapat memutuskan pemilihan.

Hasil musim laporan keuangan kuartal ketiga hampir melewati setengah jalannya, berdasarkan data Refinitiv, sekitar 86,2% dari perusahaan yang berada di indeks S&P 500 melampaui perkiraan pendapatan. Secara keseluruhan, laba bersih diperkirakan turun 10,3% dari tahun sebelumnya.

Saham Twitter Inc menjadi dalang penurunan indeks S&P 500 karena mencetak penurunan terbesar berdasarkan persentase setelah merosot 21,1%. Hal tersebut terjadi karena situs micro-blogging menambahkan lebih sedikit pengguna dari yang diharapkan dan memperingatkan pemilihan AS dapat mempengaruhi pendapatan iklan.

Selanjutnya: Gempa dasyat guncang Turki, 6 tewas dan puluhan bangunan runtuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×