Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) segera merilis obligasi dan sukuk ijarah dengan nilai sebesar Rp 4,2 triliun. Instrumen ini dinilai cukup menarik ketika ditawarkan kepada para investor nanti.
Sebagai informasi, kedua instrumen ini dinamai Obligasi Berkelanjutan III PLN Tahap IV Tahun 2019 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan III PLN Tahap IV Tahun 2019. Masing-masing instrumen terdiri dari lima seri.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyampaikan, kupon surat utang PLN kali ini sebenarnya turun akibat menyesuaikan kondisi yield surat utang negara (SUN) yang juga turun.
Ambil contoh pada Seri A yang menawarkan kupon sebesar 8% dengan tenor 5 tahun. Padahal, pertengahan Februari lalu PLN juga pernah menerbitkan obligasi berkelanjutan di mana Seri B yang bertenor 5 tahun masih bisa menawarkan kupon sebesar 9,10%.
Akan tetapi, penurunan ini bukan berarti pertanda bahwa surat utang tersebut bakal kehilangan peminatnya. “Investor tetap berpotensi memburu obligasi ini karena biar bagaimanapun kuponnya masih lebih tinggi ketimbang yield SUN,” ungkap Ramdhan, Selasa (16/7).
Karena yield SUN terus menurun, dia menganggap surat utang dapat menjadi pilihan alternatif yang menarik bagi para investor berkat keunggulan tingkat kupon yang ditawarkan.
Ramdhan juga menuturkan, status PLN sebagai perusahaan BUMN membuat surat utang ini memiliki nilai tambah di mata para investor. “Di atas kertas instrumen tersebut bisa mendapat peringkat utang yang bagus atau minimal investment grade,” katanya.
Selain itu, surat utang dari BUMN kerap dijadikan tempat investasi bagi institusi lainnya seperti dana pensiun atau asuransi. Dengan begitu, surat utang ini relatif lebih likuid di pasar sekunder ketimbang surat utang korporasi biasa.
Sekadar catatan, obligasi dan sukuk ijarah PLN rencananya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 2 Agustus mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News