kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 59,22 triliun di semester pertama 2019


Selasa, 16 Juli 2019 / 19:20 WIB
Penerbitan surat utang korporasi mencapai Rp 59,22 triliun di semester pertama 2019


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tingginya suku bunga acuan membuat penerbitan surat utang korporasi cenderung melambat sepanjang semester pertama lalu. Berdasarkan data PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), nilai penerbitan surat utang korporasi tercatat sebesar Rp 59,22 triliun hingga akhir semester pertama tahun ini.

Jumlah tersebut masih jauh dari capaian penerbitan surat utang korporasi di tahun lalu yang mencapai Rp 132,42 triliun. Sekadar catatan, surat utang korporasi ini meliputi obligasi, sukuk, medium term notes, perpetual, sekuritisasi, dan DINFRA.

Bila dijabarkan, institusi keuangan masih mendominasi angka penerbitan surat utang korporasi yaitu sebesar Rp 36,62 triliun. Kemudian sisa nilai penerbitan sebesar Rp 22,60 triliun berasal dari perusahaan non-keuangan.

Direktur Utama Pefindo Salyadi Saputra menyampaikan, perlambatan penerbitan surat utang korporasi sebenarnya sudah terjadi pada semester kedua tahun lalu. Pada saat itu, Federal Reserve cukup agresif menaikkan suku bunga acuan AS sehingga imbasnya Bank Indonesia juga mengerek bunga acuan di dalam negeri. “Jadi, tahun lalu pun penerbitan surat utang korporasi lebih ramai di semester pertama,” kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (16/7).

Namun, dia menganggap nilai penerbitan surat utang korporasi di semester satu lalu bukan suatu capaian yang buruk. Pasalnya, jumlah emiten yang menerbitkan instrumen ini tumbuh signifikan sebanyak 33 emiten atau sudah lebih dari 50% dari capaian di tahun lalu sebanyak 54 emiten.

Menurut Salyadi, ada kemungkinan beberapa emiten sudah bisa priced in dengan kondisi suku bunga acuan tinggi di tahun ini. Hanya saja, dengan mempertimbangkan pembengkakan beban bunga dan keberadaan pemilu, emiten cenderung mengurangi nilai penerbitan surat utangnya.

Tak hanya itu, porsi penerbitan baru surat utang korporasi di semester satu tahun ini untuk peringkat AAA mencapai 53,9%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan perolehan di akhir tahun lalu yakni sebesar 45%.

Masih di semester pertama, porsi penerbitan surat utang korporasi berperingkat A tercatat sebesar 21,8% kemudian disusul peringkat AA sebanyak 20%. Capaian ini juga lebih baik dari akhir tahun lalu. Saat itu, porsi penerbitan surat utang korporasi berperingkat A dan AA masing-masing sebesar 28,7% dan 21,6%.

“Porsi penerbitan surat utang dari peringkat A cukup besar menunjukkan peminatnya cukup tinggi. Ini terbantu oleh tawaran kupon yang lebih tinggi walau risikonya juga lebih besar,” ungkap Salyadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×