Reporter: Ruisa Khoiriyah | Editor: Ruisa Khoiriyah
Memasuki tahun 2013, PT Sentul City Tbk (BKSL), yang dahulu bernama PT Bukit Sentul Tbk, giat meneruskan ekspansi kawasan komersial.
Distrik pusat bisnis kawasan komersial di Sentul City itu dilengkapi dengan perkantoran, kondotel, hotel, rumahsakit, sekolah, dan juga pasar apung.
“Hotel Green Savana sudah soft opening dengan okupansi 50%,” kata Andrian B. Utama, Wakil Direktur Sentul City.
Keseriusan BKSL menggeber pos pendapatan berulang (recurring income) melalui proyek kawasan komersial tak berhenti di situ. Sentul City akan membangun apartemen senilai Rp 300 miliar tahun ini.
Jungle Land Theme Park di Sentul Nirwana juga siap beroperasi tahun ini. Jungle Land ditargetkan menarik 4,5 juta pengunjung per tahun. Theme park seluas 50 ha itu menyasar kalangan menengah ke bawah.
Pendapatan dari Jungle Land tahun ini belum optimal karena kemungkinan baru beroperasi di paruh kedua 2013. Jika diasumsikan tiket Jungle Land
Rp 100.000, 1 juta pengunjung tahun ini bisa menyumbang pendapatan kotor Rp 100 miliar.
BKSL menargetkan, dalam lima tahun mendatang, recurring income bisa menyumbang 30% pendapatan. Saat ini, kontribusi pos ini masih di bawah 10%. Pembangunan kawasan komersial bisa mengerek cepat harga dan sewa properti lebih lanjut.
Tapi, kalaupun strategi ini meleset, recurring income tak banyak terpengaruh. “Menggarap potensi kawasan industri, mungkin, lebih menarik,” kata Reza Priyambada, Kepala Riset Trust Securities.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News