Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
MASSACHUSETTS. EPFR Global, yang melacak aliran dana, menunjukkan data bahwa investor mengucurkan dana senilai US$ 850 juta ke dalam pendanaan emas. Nilai tersebut merupakan yang terbesar sejak Oktober tahun lalu. Tingginya arus dana yang masuk ke emas ini terjadi sebelum the Federal Reserve mengejutkan pasar dengan mempertahankan nilai pengucuran stimulusnya.
Menurut Cameron Brandt, director of research EPFR yang berbasis di Massachusetts, pada pekan yang berakhir 18 September, kenaikan pada investasi emas membantu mendorong arus dana ke dalam dana komoditas senilai US$ 1,2 miliar. Pada pekan yang berakhir 11 September, aliran dana ke emas bernilai US$ 264 juta. Sementara, pada pekan yang berakhir 10 Oktober, jumlahnya mencapai US$ 1,16 miliar.
Brandt menguraikan, adanya spekulasi bahwa the Fed akan membatasi limit pembelian obligasi, serta adanya peningkatan permintaan perhiasan emas, koin emas, dan batangan emas di Asia, menjadi penyebab meningkatnya permintaan emas.
"Konsensus yang ada menunjukkan bahwa the Fed tidak akan memperburuk kondisi stimulus. Investor mulai tertarik untuk kembali mengoleksi emas, khususnya di Asia. Kemungkinan harga emas akan naik," paparnya.
Catatan saja, pada Kamis (19/9) lalu, harga emas melompat sebesar 4,7%. Namun, kemarin (20/9), harga emas mencatatkan penurunan terbesar dalam 11 bulan terakhir setelah salah seorang pejabat the Fed bilang bank sentral AS akan melakukan pemangkasan nilai stimulus dalam jumlah kecil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News