kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Waduh, kerugian Indosat bengkak 28% di semester I


Senin, 05 Agustus 2013 / 08:42 WIB
Waduh, kerugian Indosat bengkak 28% di semester I
ILUSTRASI. Bayam adalah salah satu makanan yang mengandung zat besi tinggi.


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) merilis laporan keuangan periode semester I 2013, SeninĀ  (5/8). Pada laporan tersebut terlihat, manajemen membukukan pendapatan Rp 11,71 triliun, naik 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 10,26 triliun.

Tapi, beban pokok penjualan ISAT semester ini justru lebih besar dibanding pendapatan semester I 2012. Untuk periode tahun ini, beban bersih perusahaan tercatat Rp 10,54 triliun. Angka ini 19% lebih tinggi jika dibandingkan dengan periode sebelumnya yang hanya sebesar Rp 8,84 triliun.

Bahkan, jika dibandingkan dengan pendapatan, maka beban bersih ISAT semester I 2013 sebesar 90% dari pendapatan, bandingkan dengan periode sebelumnya sebesar 86%.

Jika dirinci lebih lanjut, maka beban bersih terbesar ISAT datang dari pos beban jasa telokomunikasi. Pada pos ini, manajemen mencatat kenaikan sebesar 21% menjadi Rp 4,85 triliun dari sebelumnya Rp 4,02 triliun.

Akibatnya, emiten telekomunikasi ini menderita rugi bersih Rp 231,15 miliar. Kerugian ini membengkak 28% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 180,47 miliar.

Tentunya, kerugianĀ  ini membuat earning per share (EPS) ISAT ikut anjlok. Semester I 2013, EPS ISAT sebesar minus Rp 2.126,95 per saham. Angka ini 28% lebih besar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp 1.660,59 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×