Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Ramalan pergerakan harga emas oleh Frank Lesh dari FuturePath Trading LLC menarik untuk disimak. Menurut Lesh, secara teknikal, harga si kuning kinclong akan terus melorot hingga menyentuh level US$ 1.100 pada 2014 mendatang.
Lesh menjelaskan, rasio Fibonacci memberikan indikasi, penurunan yang mencapai 76,4% dari level rekor US$ 1.923,70 pada September 2011 lalu akan menyebabkan harga emas akan kembali menurun sebesar US$ 430.
"Jika harga emas turun di bawah harga level krusial yakni US$ 1.500, kita akan melihat penurunan yang signifikan terhadap harga emas. Pasar emas masih terlihat lemah. Kami melihat banyak dana yang keluar dari emas," papar Lesh, director FuturePath yang berbasis di Chicago.
Sekadar informasi, pada Februari 2013 lalu, harga emas mencatatkan penurunan untuk bulan kelima. Ini merupakan periode penurunan terlama sejak Januari 1997 lalu.
Sepanjang tahun ini, penurunan harga emas sudah mencapai 6,2%. Padahal, dalam 12 tahun terakhir, harga emas berhasil mencatatkan kenaikan hingga enam kali lipat.
Menurut Goldmand Sachs Group Inc, siklus pergerakan harga emas kemungkinan sudah berubah seiring pemulihan ekonomi di AS dan penurunan kepemilikan investasi emas oleh investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News