Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - PANGKAL PINANG. Sadar bahwa transaksi bursa berjangka Tanah Air masih tertinggal dari bursa berjangka di negara lain, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) terus menggenjot kenaikan volume transaksi kontrak berjangka.
Sebagai informasi, perkembangan volume transaksi kontrak berjangka dari Januari hingga September 2019 mencapai 8.013.857 lot, jumlah tersebut mengalami kenaikan 26,50% dari periode yang sama 2018 yakni 6.335.043 lot.
Baca Juga: Di Bawah Tekanan Berita Positif, Harga Emas Hari Ini Turun Ke US$ 1.510
Sedangkan untuk transaksi multilateral Bappebti mencatat pertumbuhan sebanyak 3,27% menjadi 1.190.581 lot, dibandingkan periode yang sama 2018 yakni 1.152.936 lot.
Kepala Bagian Humas Bappebti Sentot Kamaruddin menyampaikan, kunci sukses untuk mendorong peningkatan pemahaman mengenai industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) adalah melalui edukasi (education) dan pemberdayaan (empowering).
Edukasi dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti sosialisasi dan workshop, sehingga masyarakat, mampu memahami PBK beserta manfaatnya.
"Selain edukasi, faktor pemberdayaan (empowering) juga tidak kalah penting, hal ini perlu diarahkan kepada peningkatan kemampuan para pelaku usaha," jelasnya Jumat (1/11).
Di samping itu, Bursa Berjangka juga terus menerus belajar dari kesuksesan bursa bursa lain di luar negeri dalam hal mengembangkan produk produk multilateral yang menarik, wajar dan transparan, serta mampu memprediksi kebutuhan lindung nilai dunia usaha di masa mendatang.
Baca Juga: Kabar positif Brexit dan pemangkasan The Fed rate jadi amunisi penguatan GBP/USD
"Dengan demikian, Indonesia diharapkan dapat menjadi negara acuan dalam penetapan harga komoditi di pasar internasional," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News