kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Volume produksi ADRO diprediksi naik


Selasa, 05 September 2017 / 22:05 WIB
Volume produksi ADRO diprediksi naik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Volume produksi batubara PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mencetak peningkatan. Pada kuartal kedua, ADRO menghasilkan 13,3 juta ton batubara. Jumlah ini meningkat 11,9% secara kuartalan. Namun, bila dihitung hingga semester 1 2017, produksi batubara ADRO menurun 2,8% secara tahun menjadi 25,1 juta ton.

Kurniawan Sudjatmiko, analis Ciptadana Sekuritas Asia mengungkapkan, curah hujan tinggi yang terjadi pada kuartal I 2017 mempengaruhi keseluruhan produksi. Seiring dengan cuaca yang membaik, Kurniawan memprediksikan ADRO akan mulai meningkatkan produksi batubara pada semester II 2017. "Kami targetkan hingga akhir tahun produksi batubara ADRO mencapai 53,2 juta ton," kata Kurniawan dalam riset pada 29 Agustus 2017.

Senada, Hariyanto Wijaya Analis RHB Sekuritas Indonesia juga memprediksikan volume produksi ADRO akan membaik pada semester II 2017 karena ADRO menargetkan produksi tahun 2017 sama dengan produksi 2016. "Hal ini juga didukung oleh cuaca yang seharusnya membaik di semester dua," kata Hariyanto, Selasa (5/9).

Kurniawan memprediksikan, harga batubara di semester II 2017 akan bertahan di atas US$ 90 per ton. Hal ini didukung oleh upaya produsen listrik membangun persediaan batubara untuk musim dingin. 

Pemulihan manufaktur China dan kegitan industrinya pun akan mengerek permintaan batubara. "Kami yakin permintaan batubara tetap bullish di semester II 2017," kata Kurniawan. 

Sementara itu, produksi dalam negeri diperkirakan naik meski tidak dengan waktu cepat karena adanya gangguan cuaca dan kelangkaan alat berat. Kondisi ini berdampak pada persaingan ketat di pasar melihat China terus mengurangi produksi batubara.

Kurniawan merekomendasikan buy ADRO dengan target harga Rp 2.350 per saham. Kurniawan memproyeksikan pendapatan ADRO hingga akhir tahun bisa US$ 3,6 miliar dengan laba bersih US$ 508 juta.

Kompak, Andy Wibowo Gunawan Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga merekomendasikan buy dengan target harga Rp 2.425 per saham. Hari ini, harga saham ADRO naik 2,48% ke level Rp 1.860 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×