Reporter: Nisa Dwiresya Putri | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mencatat volume penjualan semen sebesar 28,96 juta ton sepanjang tahun 2017. Angka ini meningkat 10,2% year on year (yoy). Pada 2016 lalu, SMGR mencatat penjualan semen sebanyak 26,28 juta ton.
Penjualan semen domestik SMGR mencapai 27,09 juta ton, atau naik 5,5% yoy. Rinciannya, penjualan Semen Indonesia sebanyak 15,34 juta ton. Lalu penjualan Semen Padang 6,52 juta ton dan Semen Tonasa sebanyak 5,22 juta ton.
Sementara itu, penjualan ekspor SMGR mencapai 1,87 juta ton semen. Jumlah penjualan ekspor melejit 212,1% yoy. Pada 2016 lalu, volume penjualan ekspor SMGR hanya sebesar 599.510 ton.
Tahun ini, SMGR menargetkan pertumbuhan penjualan semen domestik sebesar 5%. "Kami ingin SMGR bisa mempertahankan pangsa pasar. Artinya, harus tumbuh minimal sama dengan industri. Tahun 2017, kami tumbuh lebih rendah dari industri. Sehingga pangsa pasarnya turun," tutur Agung Wiharto, Sekretaris Perusahaan SMGR kepada KONTAN, Rabu (24/1).
Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pada tahun 2017, konsumsi semen nasional naik 7,6% yoy menjadi 66,34 juta ton. Pangsa pasar semen SMGR di tahun lalu mencapai 40,83%. "Sekarang persaingan semakin ketat," tutur Agung. Dengan target pertumbuhan tahun ini, SMGR berharap bisa mengantongi volume penjualan sebanyak 28,44 juta ton.
Kapasitas produksi terpasang SMGR di tahun ini juga diprediksi bakal meningkat menjadi 35 juta ton per tahun. Peningkatan ini lantaran didukung oleh selesainya pabrik semen Indarung dan pabrik semen Rembang.
Sebagai catatan, pabrik semen Rembang menelan investasi sebesar Rp 4,9 triliun. Kapasitas yang dimiliki pabrik ini mencapai tiga juta ton per tahun. Pendirian pabrik semen Indarung VI, Padang, Sumatra Utara, menelan investasi Rp 3,25 triliun. Kapasitas produksi pabrik ini sama dengan pabrik Rembang.
Sebelumnya, Agung menyatakan, dengan kemampuan kapasitas terpasang sebesar 35 juta ton per tahun, SMGR memiliki kemampuan produksi 33 juta ton per tahun. Selama 2017, utilitas pabrik SMGR mencapai sekitar 83%. Dengan adanya pabrik baru, SMGR berharap produknya bisa terserap maksimal di pasar sehingga utilitas juga naik.
Pada perdagangan kemarin, saham SMGR ditutup, naik 0,7% menjadi Rp 10.725 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News