kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Volume Penjualan Naik, Laba Bersih NIKL Melambung


Rabu, 28 April 2010 / 05:06 WIB
Volume Penjualan Naik, Laba Bersih NIKL Melambung


Reporter: Anna Suci Perwitasari | Editor: Test Test

JAKARTA. Tak percuma PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak akhir tahun lalu. Pada kuartal satu 2010, produsen pelat timah (tin plate) ini mampu meraup laba bersih Rp 28,05 miliar. Kondisi tersebut jauh berbeda dengan hasil yang diperoleh pada periode sama 2009, saat NIKL menderita rugi bersih Rp 1,193 miliar.

Dalam laporan keuangan kuartal I-2010 NIKL yang dipublikasikan kemarin (27/4), terungkap bahwa penjualan bersihnya meningkat 27,09% menjadi Rp 366,716 miliar. Namun, beban pokok penjualannya ikut membengkak 13,97% jadi Rp 296,72 miliar.

Erwin, Direktur Keuangan NIKL, mengatakan, lonjakan laba bersih ini karena peningkatan volume penjualan timah. "Di kuartal satu ini, kami berhasil menjual 30.000 ton," katanya kepada KONTAN, kemarin. Padahal, tahun sebelumnya hanya 19.000 ton.
Membaiknya perekonomian dunia menjadi faktor utama peningkatan jumlah permintaan timah NIKL. Walhasil, target laba bersih anak usaha PT Krakatau Steel ini di tiga bulan pertama 2010 sebesar Rp 24 miliar mampu dilampaui.

Dengan perolehan penjualan timah yang cukup besar di kuartal satu, NIKL menyakini semuat target yang sudah dibuat tahun ini dapat tercapai. Apalagi, Erwin memperkirakan, penjualan timah akan mencapai puncaknya kuartal dua dan tiga tahun ini.

Tahun ini, NIKL menargetkan perolehan pendapatan Rp 1,6 triliun. Berarti, naik 35,59% dari tahun lalu yang sebesar Rp 1,18 triliun. Erwin menyatakan, target ini bisa tercapai jika penjualan pelat timahnya mencapai 120.000 ton. Jika target tersebut tercapai maka laba bersih NIKL pada akhir tahun nanti bisa Rp 90 miliar.

Seiring kinerja yang makin membaik, harga saham NIKL pun ikut terkerek naik. Kemarin, harganya berada di level Rp 345 per saham alias naik 1,47% dibandingkan hari sebelumnya. Ini juga merupakana harga tertingginya sejak penawaran saham perdana (IPO) NIKL pada 14 Desember 2009 sebesar Rp 325 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×