Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Benakat Integra Tbk (BIPI) semakin memantapkan jejaknya untuk fokus pada bisnis infrastruktur batubara. Hal itu ditandai dengan divestasi anak usaha pada bidang penjualan minyak mentah belum lama ini. Keputusan tersebut diambil karena untuk menghindari volatilitas yang tinggi pada komoditas minyak.
Michael Wong, Direktur Keuangan BIPI menyatakan, untuk fokus pada bidang infrastruktur, pihaknya harus melepas aset-aset yang tidak berhubungan pada bisnis infrastruktur. Ke depan, pihaknya berencana mengembangkan bisnis pada bidang infrastruktur seperti pelabuhan, pembangkit listrik, dan lainnya. “Penghasilannya lebih stabil, tidak seperti harga minyak yang sangat volatil,” kata Michael, Rabu (14/2).
Emiten ini baru saja melakukan divestasi PT Indelberg Oil Indonesia kepada PT Pratama Media Abadi (PMA). BIPI telah melakukan perjanjian jual beli saham dan pituang kepada PMA. Benakat Integra menjual 55,05% kepemilikan dan piutang pada anak usaha, yakni PT Indelberg Oil Indonesia (IOI). Bersamaan dengan itu, 2,13% kepemilikan BIPI di PT Indelberg Indoensia (II) juga dilepas.
PT Indelberg Oil Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa eksplorasi dan gas bumi. Selama ini, memberikan kontribusi berupa penjualan minyak mentah. Dalam laporan keuangan kuartal III-2017 disebutkan, penjualan minyak mentah memberi kontribusi sebesar 38,27%. PT Pertamina PEP merupakan pihak ketiga dan pelanggan tunggal atas penjualan minyak mentah.
Dalam catatan KONTAN, BIPI akan memaksimalkan pemasukan lewat bisnis pertambangan dan jasa sewa. Tahun ini, BIPI berharap bisa menangani 83 juta ton batubara.
Angka ini naik 5% dibanding target penanganan batubara yang dikerjakan tahun ini. Dari Januari sampai pertengahan Desember 2017, BIPI melakukan penanganan aktual batubara sebesar 77,32 juta ton. Rinciannya, sebesar 19,28 juta ton dikerjakan PT Mitratama Perkasa dan sebesar 58,04 juta ton dikerjakan oleh PT Nusa Tambang Pratama.
Selain melakukan divestasi, BIPI menambah kepemilikan pada PT Mitratama Perkasa dengan mengakuisisi 30% saham PT Sumber Energi Andalan. Nilai akuisisi ini berkisar US$ 120 juta. Sedangkan uang muka investasi yang sudah tercatat sampai dengan kuartal III-2017 sebesar US$ 107,74 juta. Uang muka tersebut dibayarkan kepada Long Haul Holdings Ltd.
BIPI mematok capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 70 miliar-Rp 80 miliar. BIPI optimistis bisa meraih pendapatan double digit dengan perkiraan laba bersih sebesar US$ 42 juta. Sampai dengan penutupan perdagangan Kamis (15/2) saham BIPI ditutup melemah 1,4% ke level Rp 87 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News