Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Yudho Winarto
Kemudian, terdapat reksadana pasar uang yang berhasil catatkan kenaikan sebesar 1,99% secara bulanan menjadi Rp 92,41 triliun. Lalu, dana kelolaan reksadana pendapatan tetap juga berhasil tumbuh 1,00% menjadi Rp 129,16 triliun pada April kemarin.
Sementara untuk reksadana terproteksi tercatat turun 2,62% dari Rp 134,57 triliun menjadi Rp 131,17 triliun.
Baca Juga: Henan Putihrai AM prediksi imbal hasil reksadana saham tahun ini di kisaran 12%-20%
Ke depan, Farash meyakini pertumbuhan dana kelolaan masih akan berlanjut pada bulan-bulan berikutnya.
Menurutnya, akan banyak investor yang membeli reksadana saham maupun reksadana campuran seiring harganya yang sedang murah.
Di satu sisi, pasar obligasi juga akan kembali diselimuti sentimen positif setelah sempat tertekan beberapa waktu terakhir.
“Secara umum, pemulihan ekonomi yang berjalan lebih baik akan jadi faktor penentu. Apalagi, likuiditas di pasar keuangan kan masih tinggi dan minat investor ritel pun terus mengalami pertumbuhan,” imbuh Farash.
Oleh karena itu, dengan berbagai gabungan sentimen tersebut, ia optimistis dana kelolaan industri reksadana diperkirakan masih akan terus tumbuh ke depannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News