kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -17.000   -0,89%
  • USD/IDR 16.509   79,00   0,48%
  • IDX 7.484   -65,55   -0,87%
  • KOMPAS100 1.049   -9,43   -0,89%
  • LQ45 790   -7,68   -0,96%
  • ISSI 254   -1,44   -0,57%
  • IDX30 409   -4,26   -1,03%
  • IDXHIDIV20 466   -6,75   -1,43%
  • IDX80 119   -1,00   -0,84%
  • IDXV30 122   -1,55   -1,25%
  • IDXQ30 130   -1,12   -0,86%

Vale Indonesia (INCO) Produksi Nikel Matte 35.584 Ton pada Semester I-2025


Kamis, 31 Juli 2025 / 05:35 WIB
Vale Indonesia (INCO) Produksi Nikel Matte 35.584 Ton pada Semester I-2025
ILUSTRASI. INCO membukukan peningkatan volume produksi nikel dalam matte sebesar 9% pada kuartal II-2025 menjadi 18.557 ton, dibandingkan kuartal sebelumnya. ANTARA FOTO/Basri Marzuki/rwa.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengumumkan pencapaian pada kuartal II-2025. INCO membukukan peningkatan volume produksi nikel dalam matte sebesar 9% pada kuartal II-2025 menjadi 18.557 ton, dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Perkembangan positif ini mencerminkan fokus INCO yang berkelanjutan pada kualitas dan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan terencana yang efektif.yang keduanya penting bagi keberlanjutan operasional.

Secara tahunan atau year-on-year (YoY) produksi nikel dalam matte pada kuartal II-2025 juga menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 12% dibandingkan produksi pada kuartal II-2024 yang menggarisbawahi kinerja operasional perusahaan yang konsisten. 

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) Berpeluang Efisiensi Capex untuk Proyek Smelter HPAL

Lebih lanjut, produksi nikel dalam matte INCO sepanjang semester I-2025 berada di level 35.584 ton atau 2% yoy lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024. Hasil ini didukung oleh strategi pemeliharaan yang proaktif dilakukan oleh INCO dan berbagai peningkatan operasional lainnya sepanjang tahun.

Ke depannya, INCO tetap optimis terhadap prospek produksi dan yakin akan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan stabilitas operasional sepanjang sisa tahun ini. INCO pun menargetkan total produksi sekitar 71.234 ton nikel dalam matte untuk tahun 2025 yang meningkat dari target tahun lalu.

Pada kuartal II-2025, pengiriman nikel matte INCO juga meningkat menjadi 18.023 ton, dibandingkan dengan 17.096 ton pada kuartal pertama tahun 2025. "Hal ini mencerminkan kinerja operasional yang stabil dan peningkatan efisiensi produksi," ujar Abu Ashar, Wakil Presiden Direktur dan Chief Operation and Infrastructure Officer INCO dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (30/7).

INCO melaporkan bahwa harga realisasi rata-rata nikel dalam matte pada kuartal II-2025 mencapai US$ 12.091 per ton, sedikit meningkat dari US$11.932 yang tercatat pada kuartal sebelumnya. 

Baca Juga: Simak Strategi Bos Baru Vale Indonesia (INCO) untuk Genjot Kinerja

Kenaikan harga yang moderat, dikombinasikan dengan volume pengiriman yang lebih tinggi, berkontribusi pada peningkatan total pendapatan INCO mencapai US$ 220,2 juta atau tumbuh 7% dari US$ 206,5 juta yang diraih pada kuartal sebelumnya. 

Di sisi lain, selain penerapan royalti baru, keputusan INCO jntuk mempercepat jadwal pemeliharaan terencana (sekitar 20 hari) mulai paruh kedua tahun 2025 juga berdampak pada operasi perusahaan di kuartal kedua. 

Namun demikian, INCO berhasil mempertahankan EBITDA pada tingkat yang sehat sebesar US$ 40,0 juta dengan laba bersih positif sebesar US$ 3,5 juta untuk kuartal tersebut, sehingga diharapkan dapat mengoptimalkan tingkat produksi untuk paruh kedua tahun ini.

Rizky Putra, Direktur dan Chief Financial Officer INCO menambahkan, pihaknya akan memiliki baseline yang lebih kuat mulai paruh kedua tahun ini. INCO telah mencapai kesepakatan baru untuk penetapan harga nikel matte dengan para pelanggan dan juga memperoleh persetujuan untuk revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) sekitar 2,2 juta ton bijih saprolit dari blok Bahodopi. 

"Perkembangan ini diharapkan dapat menghasilkan lebih banyak aliran pendapatan dan memperkuat baseline kami ke depannya," kata dia.

 

Per 30 Juni 2025, kas dan setara kas INCO mencapai US$ 506,7 juta, turun dari US$601,4 juta pada akhir kuartal sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan belanja modal sekitar US$ 96,4 juta pada kuartal II-2025, dibandingkan dengan US$ 128,1 juta pada kuartal I-2025. 

INCO tetap berkomitmen untuk menjaga disiplin keuangan yang bijaksana dan akan terus mengelola pengeluaran dengan cermat untuk menjaga kas dan mendukung stabilitas keuangan jangka panjang.

Lebih lanjut, INCO tetap teguh dalam komitmennya untuk meningkatkan produktivitas dan mendorong peningkatan efisiensi biaya, memastikan daya saing jangka panjang, dan keunggulan operasional. Upaya ini didasarkan pada penerapan praktik penambangan yang bertanggung jawab.

Selanjutnya: Laba Bersih BRI Group Capai Rp 26,3 Triliun di Semester 1-2025, Turun 11,5%

Menarik Dibaca: Resep Kebab Ayam Praktis Ala Devina Hermawan, Enak dan Cocok Buat Stok di Kulkas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×