kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Vale Indonesia (INCO) merogoh Rp 8,39 miliar untuk eksplorasi


Jumat, 12 Oktober 2018 / 17:05 WIB
Vale Indonesia (INCO) merogoh Rp 8,39 miliar untuk eksplorasi
ILUSTRASI. Pertambangan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO)


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menggelontorkan US$ 552.865 atau sekitar Rp 8,39 miliar (kurs Rp 15.187) untuk kegiatan eksplorasi sepanjang September 2018. Eksplorasi INCO sepanjang bulan lalu masih terfokus pada daerah di dalam Kontrak Karya dengan pemerintah.

Adapun daerah eksplorasi tersebut yakni, Blok Sorowako-Petea dan Sorowako Outer Area di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sedangkan daerah eksplorasi lainnya berada di Blok Bahodopi di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Di Blok Sorowako, INCO akan melanjutkan aksi pengeboran di beberapa bukit yakni di Bukit Mahalona07 akan dilakukan pengeboran spasi 25 meter dengan empat unit mesin rig. Lalu di Bukit Batu 01 akan dilakukan pengeboran spasi 25 meter dengan empat mesin rig setelah pengeboran di Mahalona selesai.

Selain itu, akan melanjutkan pengeboran spasi 12,5 meter di Bukit D3C4 dengan 13 unit mesin rig untuk keperluan studi. Kemudian, akan diadakan pengeboran spasi 25 meter di bukit Bukit Petea D3C2 dengan 13 unit mesin rig setelah pengeboran di bukit D3C4 selesai.

INCO juga akan melakukan validasi dan geoevaluasi terhadap data-data analisa kimia yang telah didapatkan. Pada Blok Sorowako Outer Area, perusahaan itu masih menunggu perpanjangan izin pinjam pakai kawasan hutan (IPPKH) yang berakhir Juni 2018.

Sedangkan di Blok Bahodopi, INCO akan melanjutkan kegiatan pengeboran pengembangan spasi 50 meter di Blok 3B menggunakan sembilan unit mesin rig bekerjasama dengan pihak ketiga.

"Seluruh aktivitas pengeboran direncanakan untuk mendapat profil laterit yang lengkap," jelas Presiden Direktur INCO Nico Kanter dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (11/10).

Metode eksplorasi yang akan digunakan di antaranya menggunakan metode pengeboran core drilling HQ-3 untuk program mendukung kemajuan tambang spasi 25 meter di Bukit Petea D3C3 dan Mahalona07, pengeboran untuk studi dengan spasi 12,5 meter di bukit Petea D3C4 serta spasi 50 meter di Bahodopo Blok 3B. Dan tidak ada pengukuran Geofisika Selama September 2018.

"Eksplorasi dilakukan oleh Vale Indonesia bersama dengan pihak ketiga, yang melibatkan tiga kontraktor," ungkap laporan tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×