kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Vale Indonesia (INCO) Jajaki Pendanaan US$ 1,2 Miliar dalam Dua Tahun ke Depan


Jumat, 18 Juli 2025 / 19:57 WIB
Vale Indonesia (INCO) Jajaki Pendanaan US$ 1,2 Miliar dalam Dua Tahun ke Depan
ILUSTRASI. Sebuah truk mengangkut ore nikel pada lahan konsesi PT Vale Indonesia Tbk (INCO) di Blok Sorowako, Sulawesi Selatan. Perseroan berencana untuk mencari pendanaan sekitar US$ 1miliar hingga US$1,2 miliar dalam dua tahun mendatang.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Vale Indonesia Tbk (INCO) berencana untuk mencari pendanaan sekitar US$ 1miliar— US$1,2 miliar dalam dua tahun mendatang. Pendanaan ini dibutuhkan untuk membiayai kegiatan pertambangan nikel hingga pengembangan smelter.

Head of Corporate Finance & Investor Relations Vale Indonesia Andaru Brahmono Adi mengatakan, pihaknya memerlukan dana sekitar US$ 1 miliar—US$ 1,2 miliar dan pendanaannya akan terbagi menjadi beberapa fase yang sedang didiskusikan secara internal oleh perusahaan.

Baca Juga: Harga Nikel Melandai, Simak Strategi Antisipasi dari Vale Indonesia (INCO)

Ada kemungkinan INCO akan melakukan peminjaman dana dari perbankan sekitar US$ 500 juta pada awal 2026 mendatang. Sedangkan pada 2027 nanti, INCO berpelukan untuk masuk ke pasar obligasi dan menerbitkan surat utang sekitar US$ 500 juta sampai US$ 700 juta.

“Kami masih hitung secara internal dan kami masih lihat tenor terbaik bagi perusahaan,” ujar dia ketika ditemui Kontan, Jumat (18/7).

Andaru menambahkan, pendanaan tersebut untuk membiayai proyek-proyek strategis INCO. Saat ini, INCO masih mengembangkan tiga tambang nikel milik sendiri, seperti Bahodopi, Pomalaa, dan Sorowako.

Baca Juga: Periksa Top Losers LQ45 saat iHSG Melesat Hari Kamis (17/7), Ada SMGR, MAPA, dan INCO

Di samping itu, pendanaan tersebut juga ditujukan untuk membiayai proyek smelter High Pressure Acid Lead (HPAL). INCO menggandeng mitra yaitu Zhejiang Huayou Cobalt Co., dan Ford Motor Company untuk membangun smelter HPAL Pomalaa yang ditargetkan selesai pada kuartal IV-2026.

INCO juga membangun smelter HPAL Bahodopi dengan menggandeng GEM International Co. Ltd. Perusahaan ini juga membangun smelter HPAL Sorowako yang kembali bermitra dengan Zhejiang Huaoyou Cobalt Co.

Dalam berita sebelumnya, INCO pernah menyebut bahwa nilai investasi ketiga smelter HPAL tersebut mencapai sekitar US$ 9 miliar.

“Jadi, nanti external funding itu untuk membiayai proyek-proyek kami,” tandas Andaru.

Selanjutnya: RI Tawar Ekspor Sawit dan Nikel dalam Pengecualian Tarif Dagang Terbaru dengan AS

Menarik Dibaca: IPOT Resmikan Platform Investasi Kolaborasi dengan Profesional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×