kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.159   41,00   0,25%
  • IDX 7.067   83,00   1,19%
  • KOMPAS100 1.055   14,78   1,42%
  • LQ45 830   12,68   1,55%
  • ISSI 214   1,66   0,78%
  • IDX30 423   6,60   1,59%
  • IDXHIDIV20 510   7,72   1,54%
  • IDX80 120   1,70   1,43%
  • IDXV30 125   0,56   0,45%
  • IDXQ30 141   1,99   1,43%

Usai private placement utang AMRT menciut


Kamis, 28 Mei 2015 / 07:20 WIB
Usai private placement utang AMRT menciut
ILUSTRASI. OPPO Find N3 Flip Indonesia: Harga Resmi dan Spesifikasi


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Uji Agung Santosa

TANGERANG. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mulai mencari cara mengatasi kenaikan beban utang. Pemilik gerai Alfamart ini segera melunasi utang perbankan melalui private placement alias penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dulu (HMETD).

Dengan private placement, rasio utang AMRT akan mengecil dan bisa memulihkan margin labanya. Tomin Widian, Direktur Keuangan AMRT, mengatakan, hingga kuartal I-2015, total liabilitas perseroan melonjak 24,6% menjadi Rp 10,6 triliun. Adapun total ekuitasnya hanya naik 13,5% menjadi Rp 2,9 triliun.

Hal itu menyebabkan debt to equity ratio (DER) AMRT meningkat dari 1,57 kali pada kuartal I 2014 menjadi 1,83 kali pada kuartal I 2015. "Usai private placement, rasio DER akan langsung menurun menjadi 0,9 kali," ujar Tomin, Rabu (27/5).

Seperti diketahui, AMRT akan menerbitkan 7,54% saham baru atau 2,9 miliar saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham private placement itu sebesar Rp 530 per saham.

Sesuai aturan, harga pelaksanaan mengacu harga rata-rata penutupan saham AMRT selama 25 hari bursa sebelum pengumuman rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dus, potensi dana yang terjaring dari aksi ini mencapai Rp 1,54 triliun.

Tomin bilang, dana itu langsung digunakan untuk melunasi sebagian utang kreditur pihak ke tiga. Sehingga, beban dan risiko keuangan AMRT bisa berkurang. Aksi korporasi ini merupakan lanjutan serangkaian rencana penambahan modal AMRT yang telah disetujui pemegang saham pada September 2014.

Sebelumnya, AMRT telah menggelar private placement 864,7 juta saham atau 2,29% modal ditempatkan dan disetor penuh, pada 5 Desember 2014. Sehingga sisa jatah non-HMETD itu akan diterbitkan pada Juni nanti.

Kelak, private placement AMRT akan diserap oleh PT Sigmantara Alfindo, PT Amanda Cipta Persada dan beberapa pemodal lain. Sigmantara adalah pemilik mayoritas AMRT dengan porsi 52,81%. Kemudian Amanda Cipta merupakan anak usaha Sigmantara yang dikuasai 99,9%.

Saat ini, AMRT memiliki total utang bank jangka panjang sebesar Rp 1,7 triliun. Utang itu berasal dari Bank Central Asia sebesar Rp 875,9 miliar dan Rp 807,9 miliar utang dari BCA untuk entitas anak AMRT. Kemudian Rp 51,3 miliar dari Bank of Tokyo Mitsubishi. Dikurangi bagian yang jatuh tempo Rp 777 miliar, total bagian jangka panjang mencapai Rp 957,7 miliar. "Usai private placement, rasio utang akan sangat kecil dan membantu menyehatkan keuangan perseroan," ujar Tomin.

Memang, beban keuangan yang tinggi sempat membuat margin laba bersih AMRT melambat. Laba AMRT hanya naik tipis dari Rp 569 miliar di 2013 menjadi Rp 572 miliar pada 2014. Padahal saat itu pendapatannya naik 19,7% menjadi Rp 14,7 triliun. Beban keuangan juga membuat kinerja AMRT di kuartal I 2015 merah.

Perseroan membukukan rugi bersih Rp 39 miliar. Pada periode sama tahun lalu, AMRT masih untung Rp 11 miliar. Di sisi lain, pendapatan AMRT masih tumbuh 12,6% menjadi Rp 10.2 triliun pada kuartal I 2015.

Tomin mengakui, gencarnya ekspansi di luar Jawa membuat beban perseroan meningkat. Hal ini pun memaksa AMRT berutang untuk menambah gerai. Sementara, margin yang diperoleh dari gerai baru belum bisa menutupi tingginya beban. Dus, laba AMRT menjadi tertekan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×