kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Harga private placement AMRT naik


Rabu, 22 April 2015 / 18:05 WIB
Harga private placement AMRT naik
ILUSTRASI. Harbolnas 2023 diprediksi bisa mencetak transaksi lebih dari Rp 10 triliun.


Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) menaikkan harga eksekusi saham baru yang diterbitkan tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non HMETD). Sebelumnya, harga eksekusi sebesar Rp 510 per saham, kini sebesar Rp 530 per saham.

Hal itu tertera dalam pengumuman resmi perusahaan, Rabu (22/4). Sesuai peraturan, harga pelaksanaan didasarkan pada harga rata-rata penutupan saham perseroan dalam 25 hari bursa sebelum pengumuman rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) Kamis (9/4).

Adapun, harga rata-rata penutupan saham AMRT pada kurun waktu tersebut adalah Rp 506,84 per saham. Adanya kenaikan harga non HMETD ini berujung bertambahnya dana segar yang berpotensi diraup perseroan.

Pemilik gerai Alfamart ini berencana menerbitkan saham baru sebanyak 2,91 miliar atau setara dengan 7,54% modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan saat ini. Dengan demikian, potensi dana yang akan terjaring dalam hajatan ini mencapai Rp 1,54 triliun.

Dana itu akan digunakan untuk melunasi sebagian utang kreditur pihak ke tiga. Sehingga, beban dan risiko keuangan AMRT bisa berkurang.

Namun, manajemen pemilik gerai Alfamart ini belum bisa membeberkan utang-utang mana yang akan dilunasi. Pasalnya, masa jatuh tempo bervariasi.

Mengutip laporan keuangan AMRT per akhir Desember 2014, total utang bank perseroan sekitar Rp 3,8 triliun. Utang itu terdiri dari utang bank jangka pendek sebesar Rp 2,12 triliun, utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu setahun sebesar Rp 755,7 miliar. Lalu, sisanya, sebesar Rp 1 triliun merupakan utang bank jangka panjang.

AMRT juga memiliki utang dalam bentuk surat berharga yang nilainya sebesar Rp 995,4 miliar. Sekedar informasi, aksi korporasi ini merupakan lanjutan dari serangkaian rencana penambahan modal perseroan yang telah disetujui pemegang saham pada September 2014.

Adapun, penambahan modal pertama digelar pada Desember 2014 lalu. Ketika itu, perseroan menerbitkan 864,7 juta saham baru tanpa HMETD atau setara dengan 2,29%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×