Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pengelola rumah sakit PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) telah menyelesaikan penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement pada awal tahun 2021.
HEAL menawarkan 5 juta saham baru dengan harga nominal Rp 100 per saham. Adapun harga pelaksanaan private placement sebesar Rp 4.000 per saham. Dengan kata lain, HEAL meraup dana segar hingga Rp 20 miliar. Adapun Luminous Investments menjadi pihak yang menyerap penawaran tersebut.
Direktur Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja mengungkapkan, Hermina akan menggunakan dana hasil private placement untuk pengembangan bisnis, termasuk modernisasi alat-alat kesehatan. "Ini sejalan dengan strategi kami mengembangkan specialty di luar ibu dan anak," kata Aristo dalam acara Mandiri Sekuritas Know Your Company yang digelar secara virtual, Selasa (26/1).
Saat ini HEAL tengah mengembangkan radioterapi untuk pasien kanker. Dia menambahkan, untuk mengembangkan bidang khusus itu HEAL memerlukan alat kesehatan.
Baca Juga: Tingkat okupansi HEAL untuk layanan isolasi mandiri ditaksir 75% dari 1000 kasur
HEAL memang lekat dengan citra rumah sakit ibu dan anak. Akan tetapi sejak satu dekade terakhir, HEAL juga banyak melayani pasien di luar segmen pasar itu, seperti pasien jantung, mata, dan tulang.
Tidak hanya mengembangkan bidang khusus, HEAL juga akan terus berekspansi. Di tahun 2021 ini, HEAL berencana menambah empat rumah sakit baru. Rumah sakit yang dibangun berada di Cibitung, Cilegon, dan Aceh. Di samping itu, HEAL juga akan mengakuisisi satu rumah sakit.
Dengan adanya rencana ekspansi ini, Hermina menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) antara Rp 800 miliar hingga Rp 900 miliar. Selain untuk menambah rumah sakit, Hermina akan memanfaatkan capex untuk menambah tempat tidur di rumah sakit yang sudah ada.
Baca Juga: Tambah Jaringan, Pengelola Rumah Sakit Siapkan Belanja Modal Ratusan Miliar Tahun Ini
Rencana untuk terus ekspansi bukan tanpa pertimbangan, Aristo masih melihat prospek positif ke depan. Optimisme ini ditopang kinerja HEAL yang masih dapat bertumbuh di tahun 2020 kendati pandemi Covid-19 membayangi.
Hingga kuartal ketiga 2020, HEAL mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 7,26% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,88 triliun. Laba bersih HEAL meningkat 24,57% yoy menjadi Rp 261,66 miliar.
Diakui Aristo, secara volume pasien rawat jalan maupun rawat inap sebenarnya turun. Akan tetapi penurunan ini tertutupi oleh volume pasien Covid-19. Adapun tingkat bed occupancy ratio (BOR) pasien bukan Covid-19 di rumah sakit HEAL mencapai 55% hingga 60%.
Sementara, BOR pasien Covid-19 sudah mencapai 70% hingga 75%. Perawatan terhadap pasien Covid-19 berkontribusi lebih besar dibanding permintaan tes terkait Covid-19.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) anggarkan capex Rp 900 miliar di 2021
Mengingat pandemi Covid-19 masih akan membayangi ke depan, HEAL berupaya menggaet pasar medical tourism atau masyarakat yang berobat ke negara lain seperti Malaysia ataupun Singapura. Adanya pengetatan perjalanan karena pandemi Covid-19 akan menyulitkan pasien yang kerap berobat ke luar negeri.
Sehingga, HEAL berupaya meningkatkan kemampuan dokter maupun peralatan kesehatan agar pasien yang biasa berobat ke luar negeri percaya terhadap pelayanan kesehatan yang ditawarkan HEAL. Di sisi lain, HEAL beradaptasi dengan menerapkan layanan telekonsultasi. Layanan ini memungkinkan pasien untuk melakukan pemeriksaan tanpa harus pergi ke rumah sakit.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) private placement, sahamnya diserap Luminous Investment
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News