Reporter: Kenia Intan | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Rencana untuk terus ekspansi bukan tanpa pertimbangan, Aristo masih melihat prospek positif ke depan. Optimisme ini ditopang kinerja HEAL yang masih dapat bertumbuh di tahun 2020 kendati pandemi Covid-19 membayangi.
Hingga kuartal ketiga 2020, HEAL mencatatkan kenaikan pendapatan hingga 7,26% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 2,88 triliun. Laba bersih HEAL meningkat 24,57% yoy menjadi Rp 261,66 miliar.
Diakui Aristo, secara volume pasien rawat jalan maupun rawat inap sebenarnya turun. Akan tetapi penurunan ini tertutupi oleh volume pasien Covid-19. Adapun tingkat bed occupancy ratio (BOR) pasien bukan Covid-19 di rumah sakit HEAL mencapai 55% hingga 60%.
Sementara, BOR pasien Covid-19 sudah mencapai 70% hingga 75%. Perawatan terhadap pasien Covid-19 berkontribusi lebih besar dibanding permintaan tes terkait Covid-19.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) anggarkan capex Rp 900 miliar di 2021
Mengingat pandemi Covid-19 masih akan membayangi ke depan, HEAL berupaya menggaet pasar medical tourism atau masyarakat yang berobat ke negara lain seperti Malaysia ataupun Singapura. Adanya pengetatan perjalanan karena pandemi Covid-19 akan menyulitkan pasien yang kerap berobat ke luar negeri.
Sehingga, HEAL berupaya meningkatkan kemampuan dokter maupun peralatan kesehatan agar pasien yang biasa berobat ke luar negeri percaya terhadap pelayanan kesehatan yang ditawarkan HEAL. Di sisi lain, HEAL beradaptasi dengan menerapkan layanan telekonsultasi. Layanan ini memungkinkan pasien untuk melakukan pemeriksaan tanpa harus pergi ke rumah sakit.
Baca Juga: Medikaloka Hermina (HEAL) private placement, sahamnya diserap Luminous Investment
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News