Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. PT Prodia Widyahusada Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia, Rabu (7/12) dengan kode saham PRDA. Perusahaan ini menjadi emiten ke-15 yang menginjakkan kaki di BEI pada tahun ini sekaligus menjadi emiten ke-538.
"Jumlah saham yang dilepas sebesar 187,5 juta saham atau setara 20% dari total saham perusahaan. Sehingga melalui initial public offering (IPO), Prodia berhasil memperoleh dana sebesar Rp 1,22 triliun," kata Direktur Utama Prodia, Dewi Muliaty, Rabu (7/12).
Nah, dengan dana segar itu, PRDA menganggarkan belanja modal tahun depan sebesar Rp 400 miliar hingga Rp 450 miliar. Belanja modal itu akan digunakan untuk pengembangan outlet, belanja alat teknologi tinggi, personalise medicine, pengembangan infrastruktur, IT, dan working capital.
PRDA berencana memakai 67% dana IPO untuk mengembangkan outlet di masa mendatang. Perusahaan akan membuka sekitar 33 outlet baru di seluruh Indonesia dalam tiga hingga empat tahun ke depan. Sisanya, sebanyak 19% untuk membeli alat dan 14% untuk memperkuat modal kerja.
PRDA ditawarkan di harga pelaksanaan Rp 6.500 per saham. Sebelumnya, Prodia mematok harga pelaksanaan IPO di kisaran Rp 6.250 hingga Rp 8.000 per saham. Harga pelaksanaan Rp 6.500 yang cenderung berada di titik bawah dipilih lantaran mempertimbangkan beberapa faktor seperti kualitas investor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News