Reporter: Rashif Usman | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai emiten ke-12 yang mencatatkan saham perdana tahun ini melalui mekanisme Initial Public Offering (IPO).
Dalam aksi korporasi tersebut, FORE menetapkan harga penawaran sebesar Rp 188 per saham, dengan melepas sebanyak 1,88 miliar saham baru atau setara dengan 21,08% dari total modal disetor pasca IPO.
Dari hasil ini, perusahaan berhasil menghimpun dana segar sebesar Rp 353,44 miliar.
Pada hari pertama perdagangan usai IPO, saham FORE langsung melonjak dan menyentuh batas auto reject atas (ARA), 34,04% ke level Rp 252 per saham saat pembukaan sesi perdagangan, Senin (14/4).
Baca Juga: Ekspansi Gerai Baru, FORE Membidik Kenaikan Laba 80%
Antusiasme investor tampak tinggi, terbukti dari tingkat oversubscription yang mencapai lebih dari 200,63 kali, dengan total 114.873 investor berpartisipasi dalam penjatahan terpusat pada 10 April 2025, berdasarkan data dari sistem e-IPO.
Dalam prospektusnya, perusahaan menyampaikan bahwa mayoritas dana hasil IPO akan digunakan untuk ekspansi jaringan gerai.
Secara rinci, Rp 275 miliar akan dialokasikan untuk membuka sekitar 140 outlet baru yang tersebar di Jabodetabek, serta wilayah lainnya di Pulau Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Ekspansi ini akan dilakukan secara bertahap mulai 2025 hingga 2026.
Kemudian, sekitar Rp 60 miliar akan disuntikkan sebagai tambahan modal kepada entitas anak, PT Cipta Favorit Indonesia, yang akan digunakan untuk mendirikan sekitar 30 gerai baru.
Sisa dana sekitar Rp 18,44 miliar akan digunakan sebagai modal kerja, termasuk untuk pembelian bahan baku, pembayaran sewa outlet, dan biaya utilitas.
Manajemen Fore juga menegaskan komitmennya untuk membagikan dividen minimal sebesar 40% dari laba bersih setelah pajak, selama memenuhi ketentuan hukum yang berlaku, mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), serta didukung oleh kondisi keuangan perusahaan yang memadai.
Co-Founder dan CEO FORE Vico Lomar, menyebutkan bahwa pencatatan saham perdana ini menjadi tonggak penting dalam transformasi FORE menjadi perusahaan publik yang menjunjung tinggi transparansi dan tata kelola perusahaan yang baik.
Baca Juga: Fore Kopi Indonesia (FORE) Tekan Rugi Jadi Laba Sebelum IPO, Ini Faktor Pendorongnya
“Kami menyambut antusias babak baru ini bersama para investor. Strategi kami berfokus pada investasi jangka panjang guna memperkuat pondasi bisnis, memperluas pasar, serta terus berinovasi untuk menghadirkan kopi premium yang terjangkau,” ujar Vico pada Senin (14/4).
Khusus tahun ini, FORE menargetkan pembukaan 55 outlet baru, sehingga total gerai di seluruh Indonesia akan mencapai 300 unit, termasuk di kota-kota tier 2 dan tier 3. Vico juga menyebutkan bahwa tahun ini ekspansi sudah mencakup wilayah Indonesia bagian timur.
Dengan rencana ekspansi tersebut, FORE optimistis mampu meningkatkan laba hingga 70%–80% sepanjang tahun ini.
Adapun dalam lima tahun ke depan, perusahaan menargetkan memiliki hingga 600 outlet secara nasional. Meski demikian, ekspansi internasional belum menjadi prioritas karena potensi pasar dalam negeri masih sangat besar.
“Pasar Indonesia masih luas dan terus berkembang,” tambahnya.
Selanjutnya: 15 Menu Sarapan yang Bagus untuk Diet Menurunkan Berat Badan
Menarik Dibaca: 15 Menu Sarapan yang Bagus untuk Diet Menurunkan Berat Badan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News