kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.177   36,16   0,51%
  • KOMPAS100 1.104   8,89   0,81%
  • LQ45 875   9,22   1,06%
  • ISSI 220   0,53   0,24%
  • IDX30 447   4,78   1,08%
  • IDXHIDIV20 539   4,07   0,76%
  • IDX80 127   1,18   0,94%
  • IDXV30 134   0,38   0,29%
  • IDXQ30 149   1,18   0,80%

Usai bangun pabrik, Bentoel terus berekspansi


Jumat, 18 Mei 2018 / 15:25 WIB
Usai bangun pabrik, Bentoel terus berekspansi
ILUSTRASI. Bentoel RMBA


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rokok PT Bentoel Internasional Investama Tbk terus berinvestasi. Yang terbaru produsen merk Lucky Strike dan Dunhill ini baru saja meresmikan pengembangan pabrik Dried Ice Expanded Tobacco (DIET) di Malang.

Jason Fitzgerald Murphy, Presiden Direktur PT Bentoel Internasional Investama Tbk mengatakan investasi pabrik tersebut sebesar Rp 200 miliar. Dari laporan tahunan 2017 perseroan, produk DIET tersebut selanjutnya diekspor ke sejumlah negara di Asia sehingga Bentoel Group dapat meningkatkan kontribusinya bagi neraca ekspor Indonesia.

"Kuartal keempat 2017 lalu pabrik tersebut baru saja selesai," kata Jason, Jumat (18/5). 

Sayang kapasitas produksi tidak dibeberkan. Jason mengklaim kapasitas pabrik itu lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan ekspor.

Sebagai bagian dari British American Tobacco (BAT), saat ini induk perusaahaan sudah berbisnis di 200 negara. Dari 200 negara tersebut, sudah ada 50 pabrik yang beroperasi termasuk di Indonesia. "Pabrik DIET hanya ada tiga di dunia. Salah satunya di Malang, Jawa Timur," tambah Jason.

Jason menilai investasi selanjutnya bagi perusahaan akan ada. Sayangnya direksi emiten berkode saham RMBA ini belum beberkan nilai investasinya. "Tiga tahun terakhir kami sudah investasi sebesar Rp 1,5 triliun dan kami pasti akan serius investasi lagi," kata Jason.

Dari laporan keuangan kuartal I-2018 tercatat penjualan RMBA sebesar Rp 4,58 triliun atau naik 9,5% dibanding periode sama tahun lalu sebanyak Rp 4,18 triliun. 
Hanya saja beban pokok penjualan ikut membengkak menjadi Rp 4,20 triliun atau naik 17,31% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,58 triliun. 
Alhasil kerugian bersih RMBA di kuartal I-2018 menjadi Rp 252,39 miliar atau naik 266,31% ketimbang periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 68,9 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×